Thursday, 6 December 2018

Sinopsis Novel “Ayat-Ayat Cinta” Karya Habiburrahman El Shirazy



Novel ini bercerita tentang kisah percintaan yang bernuansa islam. Cerita bermula dari seorang mahasiswa asal Indonesia bernama Fahri yang kuliah di Universitas Al- Azhar, ia tinggal di sebuah apartemen bersama keempat temannya. Mereka berlima mempunyai tetangga yang baik yaitu keluarga Tuan Boutros. Tuan Boutros memiliki istri bernama Madame Nahed dan dua orang anak bernama Maria dan Yousef. Meskipun mereka adalah keluarga Kristen Koptik yang taat, namun Maria sang  putri sulung memiliki kepribadian yang sangat unik, ia suka pada Alquran dan bahkan merasa bangga ketika hafal dengan surat Maryam. Sementara itu, Fahri dan kawan-kawan juga memiliki tetangga yang galak dan selalu bersikap kasar terhadap putrinya yang bernama Noura, yaitu Bahadur.
Di sisi lain, Nurul adalah anak seorang kyai terkenal yang juga kuliah di Al-Azhar. Sebenarnya Fahri menaruh hati pada gadis itu, begitu juga sebaliknya. Tetapi keduanya tidak ada yang berani mengungkapkan perasaannya.
Pertemuan Fahri dengan perempuan bercadar bernama Aisha terjadi ketika dirinya pergi ke Subra El-Kaima untuk talaqqi pada Syaikh Utsman Abdul Fattah. Aisha adalah gadis asal Jerman yang sedang studi di Mesir. Sejak kejadian Fahri membela islam dari tuduhan kolot dan kaku di metro, Aisha jatuh cinta pada Fahri dan Fahri pun mengalami hal yang sama. Mereka lalu menikah setelah sebelumnya melalui proses perjodohan yang dilakukan oleh paman Aisha yang ternyata teman kuliah Fahri. Beberapa bulan kemudian Aisha dinyatakan hamil, mereka sangat bahagia.  Namun tak lama setelah itu, Fahri mendapat kabar jika Maria koma. Tidak cukup sampai di situ, Noura, gadis yang pernah ditolong menuduh Fahri telah memperkosanya. Semua orang tahu jika itu hanya fitnah, tapi Fahri tetap diseret ke penjara. Kunci semuanya adalah Maria yang masih koma di rumah sakit, dia mengetahui kejadian yang sebenarnya.
Keluarga Boutros mengunjungi Fahri di penjara dan memintanya untuk membantu menyadarkan Maria dari komanya dengan cara merekam suara Fahri agar dapat diperdengarkan kepada gadis itu. Belakangan diketahui dari buku harian Maria, ternyata dia mencintai Fahri. Kata dokter, hanya orang yang dicintai Maria yang bisa menyembuhkannya. Madame Nahed pun menyuruh Fahri untuk mengungkapkan cinta kepada Maria. Awalnya Fahri tidak mau tetapi setelah Aisha mengizinkannya Fahri akhirnya menikahi Maria. Kemudian Maria sadar.
Saat sidang penentuan tiba, di akhir persidangan Maria hadir dan memberikan kesaksian dengan mengungkapkan kejadian yang sebenarnya. Setelah mengatakan hal tersebut Maria pingsan dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Fahri memenangkan persidangan, Bahadur yang terbukti bersalah dimasukkan ke penjara.
Begitu divonis bebas, Fahri dibawa ke rumah sakit yang sama dengan Maria untuk diperiksa. Sejak pingsan di persidangan Maria belum sadar. Beberapa saat kemudian Aisha mendengar Maria mengigau kalau dirinya ingin masuk surga tetapi tidak diperbolehkan. Maria lalu terbangun dan menceritakan mimpinya kepada Aisha dan Fahri, lalu dia minta diantarkan berwudhu. Fahri pun membopong Maria dan dibantu Aisha mengantarkan Maria berwudhu. Setelah itu Maria kembali dibaringkan di kamar rawatnya. Selesai mengucapkan sesuatu kepada Fahri, Maria melafalkan syahadat. Tak lama kemudian matanya tertutup rapat dan menghembuskan nafas terakhirnya.

2 comments:

  1. Cerita yang di paparkan sang penulis ini sangat mengesankan dan juga islami saya jadi ingin untuk memiliki novel ayat-ayat cinta ini hmmm... Kapan ya bisa miliki novelnya

    ReplyDelete