Thursday 25 July 2019

MATERI CERAMAH KELAS XI SMA - Pengertian, Sruktur, Aspek Kebahasaan dan Langkah-langkah Menyusun Teks Ceramah


1.      Pengertian Ceramah
Ceramah adalah kegiatan menyampaiakan sesuatu kepada orang lain dengan maksud agar orang yang mendengar ceramah mengetahui dan memperoleh sesuatu yang berharga dari isi ceramah yang disampaikan.
2.      Persamaan dan Perbedaan Ceramah, Pidato, dan Khotbah
a.       Persamaan
Persamaannya yaitu sama-sama pengungkapan pikiran di hadapan orang banyak melalui ujaran dengan cara-cara tertentu.
b.      Perbedaan
Perbedaannya disebabkan oleh berbedanya situasi dan isi yang disampaikan.
Ceramah
Pidato
Khotbah
Sambutan
Merupakan pidato oleh seseorang di hadapan banyak pendengar yang membicarakan suatu hal, seperti pengetahuan, ajakan, ajaran, atau yang lainnya.
Merupakan pembicaraan di depan umum  yang cenderung bersifat persuasif, biasanya dilakukan pada acara formal, seperti acara kenegaraan dan politik.
Merupakan pidato yang menguraikan tentang ujaran agama dan dilakukan pada saat ritual keagamaan.
Pidato yang dilakukan pada acara penyambutan tamu atau sejenisnya.
3.      Informasi dalam Ceramah
Ada beberapa jenis informasi, diantaranya:
a.       Jenis Informasi Berdasarkan Sifatnya
1)      Informasi Factual, yaitu informasi yang berupa fakta atau peristiwa nyata yang dapat dibuktikan kebenarannya. Informasi factual dibagi menjadi fakta umum dan fakta khusus. Fakta umum merupakan informasi yang berisi fakta yang masih umum, belum menguraiakan detail khusus seperti pelaku, nama tempat, objek peristiwa, dan sebaginya. Sementara fakta khusus merupakan informasi yang telah menyampaikan detail peistiwa secara terperinci.
Contoh:
Fakta umum : Terjadi peledakan bom di Jakarta.
Fakta khusus : Terjadi peledakan 2 bom rakitan berdaya ledak rendah, di halte trans Kampung Melayu Jakarta pada tanggal 24 Mei 2017 malam.
2)      Opini dan Konsep, informasi yang bersifat opini merupakan informasi yang berupa pendapat atau pemikiran seseorang. Adapun informasi yang bersifat konsep merupakan informasi berupa ide atau pengertian yang diperoleh dengan mengabstraksikan suatu peristiwa.
Contoh:
Opini : Sinetron berdampak buruk bagi remaja di Indonesia membuat mereka kurang memiliki sopan santun dan berperilaku berlebihan.
Konsep : Rumah dinas adalah bangunan  tempat tinggal para pegawai negeri sipil.
3)      Deskripsi, yaitu informasi berupa uraian khusus untuk menjelaskan sesuatu. Perincian uraian tersebut bias dilakukan secara vertical atau horizontal, tergantung kebutuhan.
Contohnya missal hal-hal yang perlu diperhatiakan saat mengerjakan soal ujian.
b.      Jenis Informasi Berdasarkan Keilmuannya
1)      Informasi tidak ilmiah, yaitu informasi umum yang tersedia dimana-mana. Contohnya informasi mengenai suatu peristiwa yang diberitakan dalam televisi atau media massa lainnya.
2)      Informasi ilmiah, yaitu informasi yang dirancang secara khusus untuk kepentingan penelitian atau kepentingan alamiah lainnya.
c.       Jenis Informasi Berdasarkan Kegunaannya
1)      Informasi yang menambah pengetahuan komunikan, misalnya informasi mengenai bencana alam disuatu tempat yang diberitakan di media massa.
2)      Informasi yang mengajarkan sesuatu kepada komunikan, misalnya informasi mengenai cara menghitung luas lingkaran yang disampaikan oleh guru kepada muridnya.
d.      Informasi Berdasarkan Format Penyajian
Informasi yang tercantum dalam koran atau majalah biasanya berupa tulisan, gambar, atau foto. Informasi yang disajikan dala format suara bias ditemukan di radio dan ceramah secara langsung. Penyadian informasi di televisi berupa audiovisual (suara dan video). Sedangkan pada media online bias memadukan semua format penyediaan informasi, baik tulisan, gambar, suara maupun video.
e.       Informasi Berdasarkan Lokal Peristiwa
Informasi mengenai suatu peristiwa yang terjadi di dalam negeri, dikategorikan sebagai informasi local. Sedangkan informasi mengenai suatu peristiwa yang terjadi di luar negeri dikategorikan sebagai informasi mancanegara.
f.        Informasi Berdasarkan Bidang Kehidupan
Merupakan informasi yang dibedakan berdasarkan bidang kehidupan yang dicakupnya. Misalnya informasi mengenai penyakit atau mengenai kebutuhan gizi akan dikategorikan sebagai informasi dalam bidang kesehatan.
4.      Struktur Teks Ceramah
a.       Pembukaan
·         Salam Pembuka
Contoh:
Assalamualaikum, Selamat pagi, Salam sejahtera bagi kita semua.
·         Sapa/Ucapan Penghormatan
Ucapan penghormatan dalam sebuah ceramah biasanya dilakukan dengan menyebutkan orang yang dianggap lebih tinggi jabatannya terlebih dahulu kemudian  seterusnya sampai berada pada jabatan paling bawah.
Contoh:
Yang terhormat Bapak Kepala SMA Negeri 5 Magelang
Yang saya hormati Ibu dan Bapak guru.
Dan teman-teman kelas XI yang berbahagia
·         Ucapan Syukur
Contoh:
Marilah kita memuji dan bersyukur kepada Tuhan Yanga Maha Kuasa karena atas rahmat dan hidayah-Nya kita masih diberi kesehatan untuk dapat bekumpul di acara yang berbahagia ini.
b.      Isi
·         Topik
Contoh;
Pada kesempatan ini saya akan berbicara tentang….
·         Materi
Materi disampaikan secara sistematis, sederhana-kompleks, umum-khusus, sebab-akibat atau sebaliknya.
c.       Penutup
·         Simpulan
Simpulan berisi ringksan materi yang telah dijelaskan sebelumnya. Simpulan ini sifatnya memperjelas dan mempertegaspernyataan sebelumnya yang telah disampaikan kepada pendengar.
Contoh:
Jadi, intinya adalah……
Perlu saya tegaskan kembali bahwa….
·         Ajakan
Bagian ini begitu penting terutama untuk ceramah yang bersifat persuasive dan instruktif karena tujuan akahir jenis ceramah tersebut adalah mengajak pendengar untuk melakukan sesuatu.
Contoh;
Demikian ceramah saya saat ini. Marilah kita ….
Hadirin yang saya hormati, sekian dulu sambutan dari saya. Saya berpesan ….
·         Maaf
Contoh:
Apabila ada perkataan yang kurang berkenan, saya mohon maaf ….
Mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang pantas ….
·         Salam Penutup
Contoh:
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
      5.      Aspek Kebahasaan Teks Ceramah
a.       Menggunakan pronomina (kata ganti)
Kata ganti orang pertama (tunggal), misalnya saya, aku.
Kata ganti orang pertama (jamak), misalnya kami, bapak-bapak, hadirin, ibu-ibu, saudara-saudara
Contoh:
Atas kehadiran Sudara, saya engucapkan terimakasih.
b.      Menggunakan kata kerja mental, misalnya diharapkan, memprihatinkan, menduga, berpendapat, menyimpulkan.
c.       Menggunakan konjungsi temporal, seperti sebelum itu, kemudian, sebaliknya, namun.
d.      Menggunakan kata-kata yang menunjukkan hubungan sebab-akibat, misalnya jika…., maka, sebab, karena, dengan demikian, oleh karena itu, oleh sebab itu, karena itu
e.       Menggunakan konjungsi yang menyatakan penambahan, misalnya selain itu, bahkan.
f.        Menggunakan pernyataan persuasif, ditandai dengan kata-kata hendaklah, sebaiknya, diharapkan, perlu, harus.
Contoh:
Oleh sebab itu, sebaiknya orang tua selalu waspada agar anak-anak kita tidak terjerumus pada narkoba.
g.      Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang berkaitan dengan topik yang dibahas. Misalnya topiknya pendidikan maka menggunakan kat-kata teknis berupa kurikulum, silabus, prestasi, dll.
h.      Menggunakan kalimat majemuk bertingkat, yaitu kalimat yang hubungan pola-polanya tidak sederajat.
Contoh:
Hidup harus terus berjalan, meskipun banyak cobaan yang menghadang
i.        Memperhatikan keefektifan kalimat.
Contoh:
1)      Kepada hadirin dipersilakan duduk (salah karena tanpa subjek)
Hadirin dipersilakan duduk (benar)
2)      Para hadirin sekalian yang saya hormati (salah karena mubazir)
Hadirin yang saya hormati (benar)
3)      Para Bapak-bapak dan Ibu-ibu yang berbahagia (salah)
Bapak-bapak dan Ibu-ibu yang berbahagia (benar)
Para bapak dan Ibu yang berbahagia (benar)
Bapak dan Ibu sekalian yang berbahagia (benar)
4)      Yang terhormat Bapak Kepala SMA Negeri 5 Magelang; Yang terhormat Bapak dan Ibu guru; Yang terhormat para tamu undangan (salah)
Yang terhormat Bapak Kepala SMA Negeri 5 Magelang; Yang saya hormati Bapak dan Ibu guru; Yang saya hormati para tamu undangan (benar)
5)      Acara selanjutnya adalah sambutan dari kepala sekolah. Kepada kepala sekolah, waktu dan tempat saya persilahkan (salah)
Acara selanjutnya adalah sambutan dari kepala sekolah. Kepada Bapak Arief, saya persilahkan (benar)
6)      Demikian sambutan saya. Atas perhatiannya saya mengucapkan terimakasih. (salah)
Demikian sambutan saya. Atas perhatian hadirin saya mengucapkan terimakasih (benar)
   6.      Langkah-langkah Menyusun Teks Ceramah
1)      Menentukan topik
Topik ceramah berhubungan dengan jenis acara yang akan berlangsung.
2)      Menentukan tujuan berceramah
Secara umum, tujuan seseorang berceramah adalah menyampaiakan informasi atau ilmu pengetahuan (informatif), mengajak atau mempengaruhi (persuasive), memberikan arahan atau perintah (intruktif).
3)      Mengumpulkan bahan
Setelah mengetahui jenis acara, topik, dan tujuan ceramah, carilah bahan-bahan materi yang sesuai dengan ketentuan tersebut. Banyak sumber yang dapat dijadikan bahan ceramah, seperti buku, surat kabar, internet, dan sebagainya.
4)      Menganalisis pendengar
Kita perlu mengetahui siapa yang mendengarkan ceramah kita. Mereka dari kalangan mana: pejabat, pendidik, masyarakatumum atau siswa yang sederajat dengan kita. Selain itu, menganalisis latar belakang pendengar juga sangat penting
5)      Menyusun kerangka ceramah

Sumber:
1.      Suherli, Maman Suryaman, Aji Septiaji, Istiqomah. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas XI Revisi  Tahun 2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
2.         Suherli, Maman Suryaman, Aji Septiaji, Istiqomah. 2017.  Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas XI Revisi Tahun 2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
3.         Sobandi. 2016. Mandiri Bahasa Indonesia Jilid 2 untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.
4.         Dewi Indrawati. 2016. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 1 (Kurikulum 2013). Sukoharjo: Graha Printama Selaras.


1 comment: