Saturday, 19 May 2018

Apresiasi Karya Sastra Puisi 'Salju' karya Wing Kardjo


Salju
Karya : Wing Kardjo

Ke manakah pergi
            Mencari matahari
                        Ketika salju turun
                                    Pepohonan kehilangan daun
Ke manakah jalan
            Mencari lindungan
                        Ketika tubuh kuyup
                                    Dan pintu tertutup
Ke manakah lari
            Mencari api
                        Ketika bara hati
                                    Padam tak berarti
Ke manakah pergi
            Selain mencuci diri










1.      TIPOGRAFI
Tipografi disebut juga sebagai ukiran bentuk yang merupakan susunan baris-baris atau bait-bait suatu puisi. Tipografi lebih mementingkan pada keindahan semata karena juga menentukan pemaknaan terhadap puisi.
Tipografi puisi “salju” karya Wing Kardjo berbentuk seperti tangga yang menegaskan kehidupan seseorang untuk mencapai sesuatu dengan proses atau secara bertahap. Seperti fungsi tangga salah satunya yaitu untuk naik ke lantai yang lebih tinggi. Dalam hidup juga harus mempunyai tujuan untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi.
Saat naik tangga, tentu pandangan harus fokus ke depan, karena jika tidak maka bisa tersandung dan terjatuh. Begitu juga saat menaiki level kehidupan yang lebih tinggi, harus fokus pada rencana ke depan, bukan meratapi masa lalu.

2.      TEMA
Tema adalah gagasan pokok atau ide yang menjadi dasar suatu puisi. Dalam puisi “salju” karya Wing Kardjo mengandung tema religius karena merupakan suatu renungan hidup seseorang yang awalnya belum menemukan tujuan hidup yang pasti, namun pada akhirnya seseorang tersebut sadar bahwa dengan membersihkan diri dan memohon petunjuk kepada Tuhan dapat membuat orang tersebut mempunyai kemauan untuk tetap berusaha dalam menemukan tujuan hidupnya.


3.      MAKNA
Kata “salju” yang merupakan judul dari puisi karya Wing Kardjo merupakan serpihan es yang turun saat musim dingin tiba, berwarna putih, terasa dingin, dan dapat membekukan. Sesuai hasil pengamatan dan pengalaman saya, saat salju turun biasanya orang-orang menjadi kedinginan. Apalagi saat badai salju, dingin yang dihasilkan membuat orang-orang tidak dapat beraktivitas dan lebih memilih untuk diam di rumah. Jika dihubungkan dengan perasaan seseorang maka kepekaan orang tersebut kurang, karena ketika merasa dingin, orang tersebut tidak langsung berusaha mengatasi masalah yang dihadapi  saat merasa kedinginan.

Bait pertama, baris pertama hingga baris keempat berhubungan karena dapat diparafrasekan menjadi sebuah kalimat :
Ke manakah pergi
                                                Mencari matahari
                                                            Ketika salju turun
                                                                        Pepohonan kehilangan daun
Dapat dimaknai bahwa tidak mungkin terdapat sinar matahari yang cukup saat salju turun, sehingga membuat pepohonan seolah mati karena kehilangan sumber energinya sehingga membuat jatuhnya dedaunan. Jika dihubungkan dengan perasaan seseorang, maka dapat diartikan menjadi orang tersebut sedang mencari sesuatu yang susah untuk diraih atau didapatkan karena situasi dan kondisi yang tidak mendukung.

Bait kedua seperti pada bait pertama yang saling berhubungan sehingga dapat dijadikan menjadi satu kalimat :
Ke manakah jalan
                                                Mencari lindungan
                                                            Ketika tubuh kuyup
                                                                        Dan pintu tertutup
Bait kedua tersebut dimaknai seperti orang yang mencari kebahagiaan, cinta atau keberkahan tetapi orang tersebut tidak mempunyai kunci atau kunci yang dimiliki salah sehingga membuatnya putus asa karena semua orang juga tidak ada yang peduli kepadanya.

Bait ketiga seperti dua bait sebelumnya juga dapat dijadikan satu kalimat karena saling berhubungan :
Ke manakah lari
                                                Mencari api
                                                            Ketika bara hati
                                                                        Padam tak berarti
Dari bait ketiga tersebut dapat dimaknai dari kata “lari” yaitu kegiatan yang membutuhkan tenaga ekstra dan waktu yang cepat untuk mencari api yang dimaknai matahari. Jika dihubungkan dengan perasaan seseorang maka yang dilakukan orang tersebut sia-sia ketika ia ingin mencari matahari ditengah salju turun.

Bait terakhir yang terdiri atas dua baris juga dapat diajadikan satu kalimat :
Ke manakah pergi
                                                Selain mencuci diri
Bait tersebut dapat diartikan jika “mencuci diri” merupakan pilihan yang paling tepat atau menjadi satu-satunya jawaban atas pertanyaan “ke manakah pergi”. Bait terakhir ini menjadi jawaban atas bait-bait sebelumnya karena “mencuci diri” diartikan orang tersebut telah menyadari kesalahannya sehingga ia membersihkan dirinya dari segala dosa yang telah ia perbuat dan setelah itu memohon ampun serta petunjuk kepada Tuhan agar diberikan kemudahan atau jalan keluar untuk menghadapi permasalahannya.








No comments:

Post a Comment