Saturday, 19 May 2018

PENDAYAGUNAAN KATA DAN KETEPATAN PILIHAN KATA



1.      Ketepatan Pilihan Kata
Persoalan  pendayagunaan kata pada dasarnya berkisar pada dua persoalan pokok, yaitu pertama, ketepatan memilih kata untuk mengungkapkan sebuah gagasan, hal atau barang yang akan diamanatkan, dan kedua, kesesuaian atau kecocokan dalam mempergunakan kata tadi.
Ketepatan pilihan kata mempersoalkan kesanggupan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan-gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca atau pendengar, seperti apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh penulis atau pembicara.

2.      Persyaratan Ketepatan Diksi
Beberapa butir perhatian dan persoalan berikut hendaknya diperhatikan setiap orang agar bisa mencapai ketepatan pilihan katanya itu.
a.       Membedakan dengan cermat denotasi dan konotasi
Dari dua kata yang mempunyai makna yang mirip satu sama lain ia harus menetapkan mana yang akan diperunakannya untuk mencapai maksutnya. Kalau hanya pengertian dasar yang diinginkannya, ia harus memilih kata yang dentatif, kalau ia menghendaki reaksi emosional tertentu, ia harus memilih kata konotatif sesuai dengan sasaran yang ingin dicapainya itu.
b.      Membedakan dengan cermat kata-kata yang hampir bersinonim
Kata-kata yang bersinonim tidak selalu memiliki distribusi yang saling melengkapi. Sebab itu, penulis atau pembicara harus berhati-hati memilih kata dari sekian sinonim yang ada untuk menyampaikan apa yang diinginkannya, sehingga tidak timbul interpretasi yang berlainan.
c.       Membedakan kata-kata yang mirip dengan ejaanya
Bila penulis sendiri tidak mampu membedakan kata-kata yang mirip ejaannya itu, maka akan membawa akibat yang tidak diinginkan, yaitu salah paham.


d.      Hindarilah kata-kata ciptaan sendiri
Bahasa selalu tumbuh dan berkembang sesuai dengan perkembangan dalam masyarakat. Perkembangan bahasa pertama-tama tampak dari pertambahan jumlah kata baru. Namun hal itu tidak berarti bahwa setiap orang boleh menciptakan kata baru seenaknya. Kata baru biasanya muncul untuk pertama kali karena dipakai oleh orang-orang terkenal. Bila anggota masyarakat lainnya menerima itu, maka kata itu lama-kelamaan akan menjadi milik masyarakat.
e.       Waspadalah terhadap penggunaan akhiran asing
Terutama kata-kata asing yang mengandung akhiran asing tersebut.
f.       Kata kerja yang menggunakan kata depan harus digunakan secara idiomatis
g.      Membedakan kata umum atau kata khusus
Untuk menjamin ketepatan diksi, penulis atau pembicara harus membedakan kata umum dan kata khusus. Kata khusus lebih tepat menggambarkan sesuatu daripada kata umum.
h.      Mempergunakan kata-kata indra yang menunjukkan persepsi yang khusus
i.        Memperhatikan perubahan makna yang terjadi pada kata-kata yang sudah dikenal.
j.        Memperhatikan kelangsungan pilihan kata.

3.      Kata umum dan kata khusus
Kata umum adalah bila sebuah kata mengacu pada suatu hal atau kelompok yang luas bidang lingkupnya. Kata khusus adalah bila ia mengacu pada pengarahan-pengarahan yang khusus dan konkret .
a.      Kata khusus merupakan kata yang mengacu kepada pengarahan-pengarahan yang khusus dan konkret, menggambarkan dan menghadirkan makna sesuai dengan hasil pengamatan penulis atau pembicara.
·         Nama diri
Nama diri adalah istilah yang paling khusus, sehingga menggunakan kata-kata tersebut tidak akan menimbulkan salah paham. Bahwa nama diri merupakan kata khusus, tidak boleh disamakan dengan kata yang denotatif.



·         Daya sugesti kata khusus
Kata-kata yang kongkret dan khusus dengan demikian menyajikan lebih banyak informasi kepada para pembaca. Memberi infrmasi yang jauh lebih banyak sehingga tidak mungkin timbul salah paham. Tetapi disamping memberi informasi yang jauh lebih banyak it, kata khusus juga memberi sugesti yang jauh lebih mendalam.
b.      Kata umum merupakan kata yang mengacu kepada suatu hal atau kelompok yang luas bidang lingkupnya, hanya memberikan beberapa kemungkinan makna.
·         Gradasi kata umum
Semain umum sebuah kata, semakin sulit pula tercapai titik pertemuan antara penulis dan pembaca. Sehingga pembaca sulit untuk mengetahui apa yang tepat dikatakan oleh penulis.
·         Kata-kata abstrak
Kesulitan yang dihadapi waktu mendengar atau membaca kata-kata yang abstrak dan kata yang menyatakan generalisasi. Banyak kosa kata terbentuk sebagai akibat dari konsep yang tumbuh dalam pikiran, bukan mengacu kepada hal yang kongkret.

4.      Kata indra
Suatu jenis pengkhususan dalam memilih kata-kata yang tepat adalah penggunaan istilah-istilah yang menyatakan pengalaman-pengalaman yang diserap oleh panca indra, yaitu serapan indra penglihatan, pendengaran, peraba, perasa, dan penciuman.
Peraba : dingin, panas, lembab, basah, kering.
Perasa : pedas, pahit, asam, asin.
Pendengaran : dengung, deru, mersik, kicau.
Penglihatan : pijar, teja, sabur, kabur, mengilap, belang,, menyala.

5.      Perubahan makna
a.       Terjadinya perubahan makna
Makna kata tidak selalu bersifat statis. Dari waktu ke waktu, makna kata-kata dapat mengalami perubahan sehingga kan menimbulkan kesulitan-kesulitan baru bagi pemakai yang terlalu bersifat konservatif.
b.      Macam-macam perubahan makna
·         Perluasan arti
Suatu proses perubahan makna yang dialami sebuah kata yang tadinnya mengandung suatu makna yang khusus, tetapi kemudian meluas sehingga melingkupi sebuah kelas makna yang lebih umum.
·         Penyempitan arti
Penyempitan arti sebuah kata adalah sebuah proses yang dialami sebuah kata dimana makna yang lama lebih luas cakupannya dari makna yang baru
·         Ameliorasi
Suatu proses perubahan makna, dimana arti yang baru dirasakan lebih tinggi atau lebih baik nilainnya dari arti yang lama
·         Peyorasi
Suatu proses perubahan makna sebagai kebalikan dari ameliorasi
·         Metafora
Perubahan makna yang dulu dinamakan peyorasi, ameliorasi, menyempit dan meluas dilihat dari nilai rasa dan luas lingkup makna dulu dan sekarang.
·         Metonimi
Suatu proses perubahan makna terjadi karena hubungan yang erat antara kata-kata yang terlibat dalam suatu lingkungan makna yang sama, dan dapat diklasifikasi menurut tempat atau waktu, menurut hubungan isi dan kulit, hubungan antara sebab dan akibat.

6.      Kelangsungan pilihan kata
Cara lain yang dianggap untuk menjaga ketepatan pilihan kata adalajh kelangsungan. Yang dumaksud dengan kelangsungan pilihan kata adalah teknik memilih kata yang sedemikian rupa, sehingga maksud atau pikiran seseorang dapat disampaikan secara tepat dan ekonomis.


No comments:

Post a Comment