Saturday 19 May 2018

Cara Membuat Gula Jawa, Sate Ambal, Emping Melinjo, dan Lanting Khas Kebumen



1.  Gula Jawa(Gula Merah)
Proses Pembuatan Gula Jawa (Gula Merah)
a.   Penyadapan atau Pengambilan Nira Kelapa (Nderes)
Pohon baru bisa disadap bila telah menghasilkan 3 tandan bunga yang baru membuka dan tandan yang termuda sudah mencapai 20 cm panjangnya. Pada kelapa Kampung atau kelapato dalam umumnya sekitar umur 8 tahun, dan 4 tahun untuk kelapa hybrida. Mahkota pohon perlu dibersihkan dari semua kotoran begitu pula alat-alat yang akan digunakan harus dalam keadaan bersih.

Nira diperoleh dari tandan yang seludangnya belum mekar yang cocok biasaya apabila tandan bunga yang muncul terakhir berukuran 15-20cm maka pilihlah mayang yang ketiga dari terakhir.
Ada beberapa cara untuk menyadap tangkai bunga kelapa ini:
  • Tangkai bunganya  dibersihkan dari kulitnya kemudian dikat dengan janur yang masih muda diamkan selama 2-3 hari,setelah 3hari mayang tersebut di rundukkan parlahan-lahan hingga membentuk sudut 60° dengan garis vertikal dan diikat agar tetap pada posisi.kemudian mayangnya dipotong dengan pisau/arit deres yang tajam.
  • Tangkai bunga dengan kulitnya yang terpilih dililit menggunakan rafia,dengan cara ini mayang kelapa bisa langsung di bekuk/diikat tapi sedikit sedikit agar batang mayang tidak patah,setelah 2 hari baru diiris.dengan cara ini penyadapan akan lebih mudah karena mayang tetap muda dan mayang lebih lama waktu sadapnya.
  • Mayang dipotong ujungnya ± 10 cm dengan pisau tajam. Kira-kira seminggu kemudian niranya sudah akan keluar.satu pohon kelapa normalnya menghasilkan 3-10 liter nira.
  • Agar niranya tidak asam, kotorannya mengendap dan gulanya nanti berwarna kuning muda kedalam wadahnya perlu diberi 1 sendok makan kapur sirih atau larutan Na-bisulfit secukupnya (1 sendok Nabisulfit dalam 2 liter air). atau sodium methabishulfit 1gr/liter .warna gula dapat ditentukan dengan pekat/tidaknya larutan ini.
  • Penyadapan dilakukan pagi sebelum pukul 08.00 dan sore setelah pukul 16.00
  • Sebelum bumbung/wadah dipasang kembali guna penderesan berikutnya, mayang dipotong sedikit dengan sekali sentuhan agar bisa melancarkan keluarnya nira
  • Setiap mayang dapat diambil niranya selama ± 40 hari, pagi dan sore hari
  • Nira yang baik bercirikan masih segar, rasa manis, harum, tidak berwarna dan derajat keasaman (pH)nya antara 6,0 – 7,0
  • Nira yang jelek pHnya >6,0 dan bila digunakan, mutu gulanya akan jelek
b. Proses Pengolahan Nira Menjadi Gula Jawa
·         Nira (Bahasa di Ambal: Sajeng) yang telah diperoleh disaring, selanjutnya dimasukkan kedalam wajan/panci
·         Nira dimasak dengan panas yang konstan pakai bahan bakar kayu/seresah atau bahan bakar lainnya
·         Lama pemasakan tergantung dari banyaknya nira yang dimasak. ± 15 menit sebelum gulanya masak atau dalam fase nyengka(sunda)?semengka diberi 100 cc santan (1 butir kelapa parutan dicampur 100 cc air)ataupun parutan kelapanya,atau minyak goreng satu sendok makan.gunanya untuk mempercepat proses pengentalan gula merah.
·         Gula merah cair yang belum mengental diaduk cepat dengan arah memutar
·         Jika telah mengental dan berwarna kemerahan dituang kedalam cetakan. ± 10 menit kemudian cairannya sudah padat, berarti proses pembuatannya telah selesai.
·         Cetakan ada yang menggunakan dari tempurung kelapa atau bamboo. Bila menggunakan tempurung kelapa, pada tahap pertama diisi 3/4 bahannya terlebih dahulu, lalu didinginkan selama 15 merit.
·         Keluarkan dari cetakannya setelah mengeras, lalu tempelkan pada gula yang ada dicetakan lainnya, agar bentuk yang dihasilkan identik satu dengan yang lainny
·         Agar tidak lengket satu sama lainnya, diantara gala-gala tersebut dialasdaun pisang yang sudah tua serta kering.
·         Pengepakan dapat juga dilakukan memakai keranjang bambu dengan dilapisi daun pisang kering atau daun jati kering. atau didalam peti  kayu dilapiasi plastik.

2.  Sate Ambal
Sate khas Ambal, Kebumen, Jawa Tengah ini menggunakan daging ayam sebagai bahan utamanya. Jika biasanya sate ayam dilengkapi dengan bumbu kacang sebagai pelengkapnya, untuk sate yang satu ini menggunakan bumbu tempe  yang tak kalah nikmat dengan sate ayam pada umumnya. 

Bahan-bahan:
1/2 ekor ayam, diambil dagingnya,
1 1/2 sendok makan kecap manis 
2 sendok makan minyak goreng 
16 buah tusuk sate

Bumbu Halus:
4 butir bawang merah, diiris tipis, digoreng
2 siung bawang putih 
1/2 sendok makan ketumbar butiran, disangrai
1/8 sendok teh jinten, disangrai
2 butir kemiri, disangrai
1/2 cm jahe 
1 sendok teh garam 
1 sendok makan gula merah sisir

Bahan Saus:
200 gram tempe kukus, dihaluskan
2 siung bawang putih 
6 butir bawang merah 
4 buah cabai merah keriting 
1 sendok teh garam 
1 sendok makan gula merah sisir 
500 ml air 


Cara membuat:

  1. Aduk rata ayam, kecap manis, minyak goreng, dan bumbu halus. Diamkan 45 menit.
  2. Tusuk-tusuk ayam di tusuk sate. Bakar sambil dioles sisa bumbu sampai matang.
  3. Saus, haluskan bawang putih, bawang merah, cabai merah keriting, garam, dan gula merah. Tambahkan tempe. Aduk rata. Tuang air. Masak sampai matang.
  4. Sajikan sate bersama sausnya.

3.  Emping Melinjo
Proses Pembuatan Emping Melinjo
  1.  Kumpulkan buah melinjo yang sudah masak, anda bisa memetiknya langsung dari pohonnya atau mengambil buah-buah melinjo yang telah jatuh asalkan kualitasnya masih baik. Buah melinjo yang telah masak biasanya berwarna merah atau kuning.
  2. Kupas kulit luar buah melinjo tersebut hingga yang tersisa hanya biji melinjo.
3.    Siapkan wajan berisi pasir untuk proses sangrai biji melinjo. 
4.    Biarkan biji melinjo tersebut didalam pasir kira-kira sekitar 3-4 menit. Hingga kulit biji melinjo tersebut berwarna hitam dan terasa panas, angkat.
5.    Pecahkan kulit keras biji melinjo tersebut sehingga yang tersisa hanya biji melinjo bagian dalam yang berwarna putih. 
6.     Letakkan biji melinjo tersebut diatas tatakan/batu pipih yang sudah dialasi dengan plastik, lalu pukul dengan palu hingga biji melinjo tersebut rata dan menjadi emping. Emping melinjo ini bisa dibuat dengan berbagai ukuran dengan cara menggabungkan beberapa biji melinjo menjadi satu bentuk.
7.    Jemur emping melinjo di bawah sinar matahari hingga  bisa dilepas/kering, angkat dan tempatkan di dalam wadah yang bersih.
8.    Emping melinjo sudah siap digoreng atau dibungkus dalam kemasan untuk dijual.

4.  Lanting Khas Kebumen
Lanthing merupkan makanan khas Kebumen yang terbuat dari singkong, biasanya berbentuk seperti angka 8.

Bahan-bahan Lanting Khas Kebumen:
1 kilo gram singkong
4 siung bawang putih
1/2 sendok makan ketumbar
Secukupnya garam
Pewarna makanan (jika suka)
Bumbu tabor (jika suka)
Minyak goreng (digunakan untuk menggoreng)

Cara Membuat Lanting:
1.     Pertama-tama haluskan semua bumbu menjadi satu, sisihkan.
2.    Kupas singkong, kemudian bersihkan dari kotorannya lalu rendam selama kurang lebih 1 jam. Setelah itu kukus singkong yang sudah bersih selama kurang lebih 1 jam, angkat dan haluskan.
3.    Campurkan singkong yang sudah dihaluskan dengan bumbu yang sudah dihaluskan tadi, uleni sampai rata.
4.    Ambil sedikit adaonan kemudian pilin menjadi bentuk tali. Jika ada dapat menggunakan mesin giling untuk membentuknya agar lebih praktis. Setelah itu bentuk menjadi angka delapan atau bulat kecil.
5.    Jemur lanting dibawah sinar matahari hingga kering ( selama 1 hari jika tidak hujan).
6.    Goreng lanting dengan minyak goreng sampai berwarna kuning kecoklatan. angkat, lalu tiriskan. Tambahkan bumbu tabur jika suka.





No comments:

Post a Comment