1.
Judul :
Perahu Kertas
2.
Pengarang :
Dewi Lestari (Dee)
3.
Penerbit :
Bentang Pustaka
4.
Tahun Terbit
: 2009
5.
Ringkasan :
Novel ini menceritakan sebuah kisah
percintaan. Dimulai dari seorang remaja bernama Keenan yang awalnya tinggal di
Amsterdam bersama neneknya selama enam tahun. Namun karena keinginan ayahnya
yang mengingnkan Keenan menjadi seorang pebisnis, Keenan terpaksa pulang ke
Indonesia dan kuliah di Fakultas Ekonomi di Bandung. Keenan sendiri sebenarnya
tidak menginginkannya. Dia memiliki bakat melukis yang kuat dari ibunya dan dia
tidak mempunyai cita-cita lain selain menjadi pelukis.
Sementara di sisi lain, Kugy
merupakan seorang gadis yang sangat unik dan kuliah di Universitas yang sama
dengan Keenan. Kugy bercita-cita menjadi pendongeng. Dia sangat menggilai
dongeng, bahkan ia memiliki taman bacaan dengan koleksi buku-buku dongeng, ia
juga senang menulis dongeng.Kugy tidak ingin terlepas begitu saja dengan dunia
tulis menulis sehingga meneruskan pendidikannya di Fakutas Sastra.
Kugy dan Keenan dipertemukan oleh
pasangan Eko (sepupu Keenan) dan Noni (teman Kugy sejak kecil). Mereka berempat
akhirnya bersahabat karib. Lambat laun Kugy dan Keenan saling jatuh cinta tanpa
pernah ada kesempatan untuk saling mengungkapkan dikarenakan situasi yang tidak
memungkinkan. Kugy saat itu sudah mempunyai pacar bernama Ojos, sementara
Keenan sedang dicomblangkan dengan sepupu Noni bernama Wanda. Persahabatan
mereka lantas mulai renggang.
Kugy lalu menyibukkan diri dengan
menjadi guru relawan di sekolah darurat bernama Sakola Alit. Di sanalah Kugy
menuliskan kisah petualangan murid-muridnya di sebuah buku tulis yang diberi
judul Jenderal Pilik dan Pasukan Alit. Buku tersebut kelak akan diberikan
kepada Keenan.
Hubungan Keenan dengan Wanda yang
semula mulus akhirnya hancur ketika Keenan mengetahui pengakuan Wanda bahwa
dirinya telah membeli lukisan Keenan. Begitu juga dengan impian Keenan yang
selama ini ia bangun dan perjuangkan. Dengan hati hancur Keenan meninggalkan kehidupannya
di Bandung dan keluarganya di Jakarta. Ia pergi ke Ubud dan tinggal bersama Pak
Wayan. Hari-hari bersama seniman itu sedikit demi sedikit mengobati hati
Keenan. Orang yang berpengaruh di sana adalah Luhde Laksmi, keponakan Pak
Wayan. Dengan berbekal kisah petualangan Jenderal Pilik dan Pasukan Alit
pemberian Kugy, Keenan membuat lukisan-lukisan serial dan diburu kolektor.
Kugy yang kesepian dan kehilangan
sahabat-sahabatnya di Bandung menata ulang hidupnya. Ia cepat-cepat menyelesaikan
kuliahnya dan bekerja sebagai copywriter. Ia bertemu dengan Remigius Aditya,
atasan yang sekaligus sahabat Karel kakaknya. Dengan cara yang tidak terduga dank
arena pemikiran ajaibnya karier Kugy naik dan ia menjadi orang penting di
kantor. Remi menyukai Kugy tidak hanya dari ide-idenya tetapi juga dari sisi
keunikan Kugy. Remi akhirnya menyatakan cintanya kepada Kugy. Ketulusan Remi
inilah yang meluluhkan hati Kugy.
Kondisi kesehatan ayahnya yang
memburuk memaksa Keenan untuk kembali ke Jakarta. Pertemuan empat sekawan tidak
bisa terelakkan meskipun dengan kondisi yang berbeda. Hati Keenan dan Kugy
kembali diuji. Keenan mengetahui bahwa Kugy telah memendam rasa kepadanya sejak
dulu, sama seperti yang dia rasakan. Tapi pada saat itu Kugy telah bersama Remi
dan Keenan telah bersama Luhde. Setiap hati hanya bisa memasrahkan dirinya
kemana aliran cinta akan membawanya. Keenan dan Kugy akhirnya dipertemukan
kembali dan menikah.
6.
Unsur Intrinsik
·
Tema: Persahabatan dan Percintaan
·
Tokoh dan Penokohan:
- Kugy: mandiri, penghayal,penyayang, pantang menyerah
- Keenan: jujur, penyayang, pantang menyerah
- Noni: perhatian
- Eko: lucu dan periang
- Remi: ramah dan romantis
·
Alur: campuran (maju mundur)
·
Sudut Pandang: Orang ketiga serba tahu
·
Setting: Tempat (Stasiun, Kost, Kampus, Ubud
Bali, Jakarta)
Waktu (pagi,
siang, malam)
Suasana
(mengharukan, menegangkan, menyedihkan)
·
Amanat: Tidak semua mimpi dapat kita raih begitu
saja tanpa sebuah pengorbanan. Jangan mudah menyerah karena semua mimpi akan
menjadi nyata bila kita terus berusaha untuk mewujudkannya.
No comments:
Post a Comment