Saturday 13 October 2018

Taksonomi Bloom

Taksonomi Bloom merupakan prinsip dasar mengenai tujuan pendidikan yang terbagi menjadi tiga ranah., yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.
1. Ranah Kognitif (Pengetahuan)

  • Knowledge, yaitu kemampuan mengingat kembali materi yang sudah dipelajari.
  • Comprehension, yaitu kemampuan dalam memahami materi tertentu.
  • Aplication, yaitu kemampuan menerapkan informasi dalam situasi nyata.
  • Analysis, yaitu kemampuan dalam menguraikan materi menjadi bagian-bagian yang lebih rinci.
  • Synthesis, yaitu kemampuan untuk mengintegrasikan bagian-bagian yang terpisah menjadi suatu keseluuhan yang terpadu.
  • Evaluation, yaitu kemampuan menilai manfaat suatu benda /hal untuk tujuan tertentu berdasarkan kriteria yang jelas.
    Catatan: Pada Taksonomi Bloom Edisi Revisi, ditambah dengan Creating (tahap menghasilkan)                        agar siswa mampu mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh ke dalam kehidupan                          sehari-hari.
2. Ranah Afektif
    Mencakup segala sesuatu yang terkait dengan emosi, misal perasaan, nilai, penghargaan,                      semangat,  minat, motivasi, dan sikap

  • Receiving (Penerimaan), yaitu kemampuan memperhatikan dan memberikan respon terhadap stimulasi yang tepat. 
  • Responding, yiatu kemampuan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dan selalu termotivasi untuk segera bereaksi.
  • Nilai, yaitu kemampuan menunjukkan nilai yang dianut untuk membedakan mana yang baik dan kurang baikterhadap suatu kejadian/objek, dan dicerminkan oleh perilaku.
  • Organisasi, yaitu kemampuan membentuk sistem nilai dan budaya organisasi dengan mengharmonisasikan perbedaan nilai.
  • Karakteristik, yaitu kemampuan mengendalikan perilaku berdasarkan nilai yang dianut dan memperbaiki hubungan intrapersonal, interpersonal, dan sosial.
3. Psikomotorik


  • Imitasi: Imitasi terjadi ketika siswa mengamati  suatu gerakan, peniruan ini pada umumnya dalam bentuk global dan tidak sempurna.
  • Manipulasi:  Pada tahap ini siswa menampilkan sesuatu menurut petunjuk-petunjuk, tidak hanya meniru tingkah laku saja.
  • Presisi: Respon-respon lebih terkoreksi dan kesalahan-kesalahan dibatasi sampai pada tingkat minimum.
  • Artikulasi:  Menekankan koordinasi suatu rangkaian gerakan dengan membuat urutan yang tepat dan mencapai yang diharapkan.
  • Naturalisasi: Menurut tingkah laku yang ditampilkan dengan paling sedikit mengeluarkan energi fisik maupun psikis.

Friday 12 October 2018

Prosa Baru

1. Ciri-ciri prosa baru

  • Masyarakat sentris (berkisah tentang kehidupan masyarakat)
  • Ada pengarangnya
  • Mencerminkan pribadi pengarang
  • Tertululis
  • Dinamis sesuai perkembangan masyarakat
2. Macam-macam prosa baru

    • Cerpen, yaitu cerita yang mengisahkan konflik para pelaku tetapi pada umumnya tidak mengakibatkan perubahan nasib pelaku utama. Ceritandek, alurnya tunggal, tidak ada digresi seperti novel dan roman. Contohnya Robohnya Surau Kami, Juru Masak, Banun, dll.
    • Roman, yaitu cerita yang mengisahkan pelaku utama dari kecil sampai mati, mengungkap adat/aspek kehidupan suatu masyarakat secara menyeluruh, alur bercabang (banyak degresi/pelnturan). Contonya Siti Nurbaya, Di Bawah Lindungan Ka'bah, Salah Asuhan,dll.
    • Novel, yaitu cerita yang mengisahkan konflik para pelakunya sehingga terjadi perubahan jalan hidup (nasib pelaku utama). Contohnya Belenggu, Pada Sebuah Kapal, Harimau-Harimau, Laskar Pelangi, Perahu Kertas, Bidadari Bermata Bening, dll.


Prosa Lama

1. Ciri-ciri prosa lama

  • Isinya khayal
  • Anonim (tanpa pengarang)
  • Milik bersama
  •  Istanasentris (Fokus ceritanya adalah kerajaan)
  • Beredar dari mulut ke mulut


2. Macam-macam prosa lama

  • Mite, yaitu cerita yang berisi kisah-kisah ajaib, tokohnya dewa, roh halus dan sejenisnya. Contohnya Nyi Roro Kidul, Kuntilanak, dll.
  • Legenda, yaitu cerita yang dihubungkan dengan terjadinya suatu tempat. Contohnya: Legenda Terjadinya Gunung Tangkuban Perahu (Sangkuriang, Legenda Terjadinya Candi Prambanan (Roro Jonggrang)
  • Fabel, yaitu cerita yang pelakunya binatang. Contoh Kancil dan Buaya, Kisah Ayam dan Burung Elang, dll.
  • Hikayat dan/atau Cerita Berbingkai , yaitu cerita yang di dalamnya terdapat cerita lagi yang dituturkan oleh pelaku-pelakunya. Contoh : Kisah Seribu Satu Malam

Apa yang dimaksud dengan prosa?

Prosa adalah karangan bebas (tidak terikat oleh kaidah yang terdapat dalam puisi seperti rima, ritma, jumlah baris, dll)
Prosa dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Prosa Fiksi, yakni prosa yang berisi rekaan sebagai imajinasi pengarang.
 Contohnya:
 a. Cerpen
 b. Dongeng
 c .Roman
 d. Novel, dan sejenisnya.
2. Prosa Nonfiksi, yaitu prosa yang berisi fakta/ pendapat logis sebagai hasil kajian atau pengamatan terhadap suatu objek.
Contohnya:
a. Essai, yaitu ulasan suatu masalah secara sepintas berdasarkan pandangan pribadi penulisnya. Isinya bisa berupa hikmah hidup, tanggapan, renungan, ataupun komentar tentang budaya, seni, fenomena sosial, politik, dll, menurut selera penulis sehingga bersifat subjektif.
b. Kritik, yaitu karya yang menguraikan pertimbangan baik-buruk suatu hasil karya yang memberi alasan-alasan tentang isi dan bentuk dengan kriteria tertentu. Bersifat objektif dan menghakimi.
c. Resensi, yaitu ulasan/pertimbangan suatu karya (buku/film/drama), bersifat memaparkan agar pembaca mengetahui karya tersebut dari berbagai aspek yang disertai dengan penilaian tentang perlu tidaknya karya tersebut dinikmati.
d. Biografi, yaitu karya yang berisi riwayat hidup seseorang.
e. Otobiografi, yaitu daftar riwayat hidup yang ditulis secara pribadi (karya yang berisi riwayat hidup diri sendiri)

Gaya Bahasa dan Majas (Bahasa Figuratif)


  • Gaya Bahasa merupakan ciri/kebahasaan yang digunakan oleh penulis yang mencakup penggunaan struktur kebahasaan,ungkapan, peribahasa/pepatah, penggunaan majas, dll.
  • Majas merupakan permainan bahasa untuk memperoleh efek estetis untuk memaksimalkan ekspresi.
1. Metafora, yaitu majas yang berisi perbandingan secara langsung dengan objek yang dibandingkan, biasanya menggunakan kata perbandingan antara lain: seperti, ibarat, laksana, bagaikan.
Contoh:
a. Wajahnya sangat mirip, bagaikan pinang dibelah dua.
b. Melihat wajah cantikmu seperti melihat keindahan purnama.
2. Personifikasi, yaitu majas yang menganggap benda mati seolah-olah  hidup dan bertingkah laku seperti manusia (disebut juga dengan majas yang mengorangkan benda mati)
Contoh:
a. Nyiur hijau melambai-lambai di tepi pantai
b. Peluit di stasiun itu meraung-raung.
3. Hiperbola, yaitu majas yang bertujuan untuk melebih-lebihkan/ membesar-besarkan.
Contoh:
a. Air matanya mengalir menganak sungai.
b. Suaranya menggelegar membelah angkasa.
4. Ironi, yaitu majas yang berisi sindiran secara halus.
Contoh:
a. Tulisannya indah mirip benang kusut.
5. Simile,  yaitu majas yang berisi persamaan.
Contoh:
a. Kalbuku terbuka menunggu kasihmu, bagaikan sedap malam menyibak kelopak.
6. Sinekdok Pars Prototo, majas yang menyebutkan sebagian untuk mewakili keseluruhan.
Contoh:
a. Seekor burung terbang melayang
7. Sinekdok Totem Proparte, yaitu majas yang menyebutkan keseluruhan untuk mewakili sebagian.
Contoh:
a. Warga Kampung A mengikuti lomba sepak bola
8. Tautologi, yaitu penggunaan kata-kata yang senada untuk menyangatkan.
Contoh:
a. Bisa dan luka kubawa berlari.
9. Simbolik, yatitu majas yang menggunakan simbol/lambang untuk menggantikan orang/hal.
Contoh:
a. Burung dara janjan yang dulu kaupelihara kini telah terbang menemui jodohnya.
10. Repetisi, yaitu majas yang mengulang kata-kata yang sama dalam suatu baris kalimat.
Contoh:
a. Dengan seribu gunung langit tak runtuh, dengan seribu perawan hati tak jatuh, dengan seribu sibuk sepi tak mati.
Kau diam, diam kekasihku.
11. Paralelisme, yaitu pengulangan kata/frasa antar baris-baris puisi
Contoh:
a. Aku rindu
   Rindu rasa
   Rindu rupa
b.Seperti lidah ia, di mulut kita, tak terasa
  Seperti jantung ia, di dada kita, tak terasa
12. Paradoks, yaitu majas yang menyebutkan hal yang berlawanan
Contoh:
a. Bibirnya tersenyum tapi hatinya menangis
13. Antitetis, yaitu majas yang menyebutkan hal/keadaan dengan kata-kata berlawanan secara langsung.

Thursday 11 October 2018

Tipe- Tipe Kalimat

1. S - P
   Contoh: 
    a. Saya sedang makan
    b. Adik tidur
    d. Dia mahasiswa
2. S - P - O
   Contoh:
    a. Ayah membaca koran
    b. Asda mendapat hadiah
    c. Temannya membeli novel baru
3. S - P - Pel
   Contoh: 
    a. Orang itu makan jagung
    b. Pancasila merupakan dasar negara
    c. Beliau menjadi kepala sekolah
4. S - P- Ket
   Contoh: 
    a. Kami bersekolah di Magelang
    b. Mereka tinggal di Kebumen
    c. Kecelakaan itu terjadi tahun lalu
5. S - P - O - Pel
   Contoh: 
    a. Dias mencarikan adiknya mainan
    b. Faiz mengambilkan ibunya air minum
    c. Beliau mengirimi anaknya uang
6. S - P - O -K
   Contoh: 
    a. Pak Anton memasukkan uang ke bank
    b. Dia memperlakukan kami dengan baik
    c. Ibu menjual sayur di Pasar 
    
NB: Bedanya Objek dengan Pelengkap adalah O bisa dipasifkan, sedangkan Pel tidak bisa dipasifkan

Logika Bahasa

1. Pengertian Logika

  • Menurut Warsito Djoko, logika merupakan studi tentang metode dan prinsip yang digunakan yang digunakan untuk membedakan penalaran yang baik (tepat).
  • Menurut Sommer, logika merupakan pengetahuan terntang karya-karya akal budi (ratio) untuk membimbing seseorang  menuju yang benar.
  • Menurut Alex Lanur, logika merupakan ilmu pengetahuan dan kecakapan untuk berpikir lurus (tepat)
  • Kesimpulan: Logika adalah cara berpikir yang tepat. 
  • Logika tidak menelaah seluruh kegiatan berpikir, melainkan hanya menelaah metode dan prinsip untuk membedakan penalaran yang tepat dan tidak tepat.
2. Objek Logika
  • Objek material logika: kegiatan berpikir
  • Objek formal logika: ketepatan bernalar
3. Manfaat Logika
     Belajar logika membantu kita untuk:
  • Menginterpretasi secara tepat fakta dan perspesi orang lain
  • Melacak penalaran sesat dan tidak logis, lalu menunjukkan letak kesalahannya.
  • Berpikir abstrak untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
  • Menjalani suatu disiplin intelektual yang perlu untu memandu kita dalam proses menarik kesimpulan.
      Belajar logika menghindarkan kita dari:
  • Berbagai macam kesesatan berpikir(fanacia) karena otoritas (kuasa), emosi, prasangka, atau kebiasaan.
  • Terlalu gampang melakukan generalisasi dan kecenderungan mearik kesimpulan salah karena melebihi hal yang dinyatakan dalam premis-premis sebelumnya.
4. Macam - Macam Logika
    Dilihat dari segi kemampuan untuk berlogika:
  • Logika Kodratiah, yaitu kemampuan berlogika bawaan yang sudah ada pada setiap manusia sebagai makhluk berakal budi.
  • Logika Ilmiah, yaitu kemampuan berlogika yang diperoleh dengan belajar secara khusus.
    Dilihat dari bentuk dan isi argumentasi:
  • Logika Formal, yaitu logika yang membahas kebenaran sebuah argumen dari segi bentuk.
  • Logika Material, yaitu logika yang membahas kebenaran-kebenaran argumen dari segi isinya.
          Contoh:
         a. Penalaran 1
             Semua binatang mempunyai sayap
             Mobil adalah binatang
             Jadi semua mobil mempunyai sayap
             Logika material (isi)       : tidak benar
             Logika formal (bentuk)  : sahih
        b. Penalaran 2
            Semua tumbuhan memiliki daun
            Batu adalah tumbuhan
             Jadi semua batu memiliki daun
             Logika Material (Isi)       : tidak benar
             Logika Formal (bentuk)  : sahih
         c Penalaran 3

             Semua binatang mempunyai sayap
             Semua mobil memiliki sayap
             Jadi semua mobil adalah binatang
             Logika material (isi)       : tidak benar
             Logika formal (bentuk)  : tidak sahih
        d. Penalaran 4
            Semua tumbuhan memiliki daun
            Semuaa batu memiliki daun
            Jadi semua batu adalah tumbuhan
             Logika Material (Isi)       : tidak benar
             Logika Formal (bentuk)  : tidak sahih
        e. Penalaran 5
             Semua burung mempunyai sayap
             Merpati adalah burung
             Jadi semua merpati mempunyai sayap
             Logika material (isi)       : benar
             Logika formal (bentuk)  : sahih
        f. Penalaran 6
            Semua mobil memiliki roda
            Taksi adalah mobil
            Jadi semua taksi memiliki roda
            Logika Material (Isi)       : benar
            Logika Formal (bentuk)  : sahih
            
       Dilihat dari segi menarik kesimpulan

  • Logika induktif, yaitu bentuk penalaran berdasarkan kebenaran -kebenaran tunggal yang ditarik emnjadi satu kesimpulan umum. 
  • Logika deduktif, yaitu bentuk penalaran berdasarkan kebenaran umum yang ditarik menjadi satu kesimpulan untuk hal yang khusus.
     Contoh: 
     Logika induktif : Orang Indonesia Ramah
     Logika deduktif: Orang Jawa di Indonesia Ramah
            

            
  


Cara Membuat Daftar Pustaka Otomatis di MS Word


    1.  Buka dokumen MS Word Anda. Ketiklah kalimat yang Anda inginkan. Letakkan kursor  pada setiap kalimat yang Anda kutip.
    2. Pada menu REFERENCE, klik Insert Citation - Add new source. Jendela source akan muncul. Di sini Anda akan mengisi sumbernya. Pada  Type of Source pilih dari mana Anda mengutip sumber tersebut. Misalnya Anda mengutip dari buku, maka pilih book. Jika mengutip dari internet, pilih website. Jangan lupa pada language pilih Indonesia agar nantinya menggunakan format daftar pustaka Indonesia.
    3. Misal Anda memilih Website, Author diisi nama penulis (jika ada 2,penulis, pisahkan dengan tanda koma, misalkan Abdul Chair, Tarigan),  New of Website diisi dengan nama blog/website, year diisi dengan tahu, url diisi dengan alamat website, Name of Webpage, Month, day dikosongi saja.
    4. Misal Anda memilih Book, isi bagian Author, Year City, Publisher. Lalu pilih Ok.
    5. Letakkan kursor pada tempat daftar pustaka. Klik Reference, pilih bibliography. Lalu daftar pustaka akan muncul. 

Prinsip Dasar Penyiaran


1. Teknis Menjadi Penyiar
  • Artikulasi jelas
  • Teknik pernafasan yang baik (idealnya menggunakan pernafasan perut)
  • Mengerti musik
  • Mood selalu ceria
  • Memiliki pengetahuan yang luas
2. Manfaat Menjadi Penyiar
  • Memiliki relasi
  • Pengetahuannya semakin luas
  • Disenangi dan dihormati
3. Kemampuan Dasar Menjadi Penyiar
  • Kualitas vokal
  • Artikulasi jelas
  • Berekspresi melalui suara
  • Memainkan intonasi suara
  • Mengatur kecepatan suara
4. Kemampuan Personal
  • Suka berbicara
  • Spontanitas baik
  • Memiliki kepekaan situasi
  • Menjaga emosi saat siaran
  • Rasa ingin tahu
  • Konsentrasi
  • Sense of humor
5. Prinsip Dasar
  • Talk to one person: terdengar seperti berbicara pada satu orang tetapi ternyata berbicara dengan banyak orang
  • Smiling voice: berbicara dengan sedikit senyum sehingga terdengar ceria

Retorika



1.      Pengertian Retorika
a.       Menurut KBBI, retorika adalah:
·         Keterampilan bahasa secara efektif
·         Studi tentang pemakaian bahasa secara efektif dalam karang-mengarang
·         Seni pidato yang muluk-muluk dan bombastis
b.      Secara ethimologi, retorika berasal dari Bahasa Latin “Rhetorica” yang artinya seni berbicara dan/atau dari Bahasa Inggris “Rhetoric” yang artinya kepandaian berpidato/ berbicara.
c.       Secara terminilogi, retorika disebut “the srt of speaking” yang artinya seni dalm berbicara/ bercakap.
d.      Menurut Ricard E Young cs, retorika merupakan ilmu yang mengajarkan bagaimana kita menggarap masalah wicara - tutur kata secara intrinsic, epistimologi untuk membina saling pengertian dan kerja sama.
e.       Menurut Socrates, retorika merupakan ilmu yang mempersoalkan tentang bagaimana mencari kebenaran dengan dialog sebagai tekniknya, karena dialog kebenaran akan timbul dengan sendirinya.
f.       Menurut Plato, retorika merupakan kemampuan di dalam mengaplikasikan bahasa lisan yang sempurna dan merupakan jalan bagi seseorang untuk memperolehpengetahuan yang luas dan sempurna.
g.      Kesimpulan:
Retorika adalah kemampuan menggunakan bahasa lisan (berbicara) yang baik dengan memberikan seni di dalam penyampaiannya dengan tujuan untuk mengikat/menggugah hati pendengarnya dan memahami pesan yang disampaikannya.
2.      Unsur-Unsur Pembangun/Pendukung Retorika
a.       Bahasa, yaitu bahasa yang dikuasai audiens. Pemilihan jenis bahasa (bahasa daerah, bahasa nasional, bahasa campuran) tergantung kondisi dan tingkat formalitas acaranya.
b.      Penggunaan Bahasa, yaitu menggunakan bahasa yang baik dan benar. Baik berarti mudah dipahami, jelas, dan komunikatif. Sedangkan benar berarti menggunakan bahasa sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa dan etika berbahasa.
c.       Argumen atau pesan, merupakan pokok permasalahan yang akan disampaikan.
d.      Pembicara/komunikator, tugasnya menyampaikan pokok permasalahan, harus mampu menguasai audiens.
e.       Reseptor/pendengar, memiliki sifat, perilaku, dan pengetahuan yang berbeda sehingga respon terhadap pembicara berbeda.
f.       Akibat, berhasil/tidaknya suatu pidato/pembicaraan tergantung interaksi antara pembicara dengan audiens.
3.      Fungsi Retorika
a.       Membimbing penutur mengambil keputusan yang tepat
b.      Memahami penutur secara lebih baik, memahami masalah kejiwaan manusia
c.       Membimbing penutur menemukan ulasan yang baik
d.      Membimbing penutur mempertahankan diri serta mempertahankan kebenaran dengan alasan yang masuk akal.
4.      Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Komunikator:
·         Suasana
·         Wawasan
·         Tempat
·         Ekspresi
·         Usia/Jabatan
5.      Tujuan Retorika
a.       Memberi oemahaman / informasi kepada pendengar, misalnya pidato, ceramah.
b.      Membuat orang lain senang, misalnya stand up comedy.
c.       Membantu orang lain untuk menang di pengadilan, misalnya pengacara.
d.      Persuasif/memengaruhi orang lain.
e.       Sebagai media pertahanan.
6.      Etika Moral dalam Beretorika
  a.      Memperhatikan kondisi keadaan tertentu. Hal ini memerlukan keputusan yang bijaksana, humanitis, dan etis sosial.
   b.      Memperhatikan standar benar tidaknya ditentukan hokum.   
   c.       Memperlihatkan etika nilai adat istiadat atau tata nilai kesopanan yang berlaku di masyarakat.
   d.      Memperhatikan alasan logis atau fakta yang ada
   e.       Memiliki dalil
7.      Jenis Retorika
   a.      Retorika Lisan, merupakan seni berkomunikasi secara lisan yang dilakukan oleh sesorang kepada sejumlah orang secara langsung dengan menggunakan bahasa yang efektif untuk mencapai suatu tujuan. Contohnya: dialogika (diskusi, debat, negoisasi) dan monologika (pidato).
Ciri-cirinya:
-          Disampaikan secara lisan
-          Butuh persiapan
-          Tidak bisa diedit/diralat
-          Kemampuan berbicara harus jelas
-          Improvisasi
Kelemahannya: tidak dapat diedit sehingga bisa menyebabkan kesalahan fatal
   b.      Retorika Tulis, merupakn seni berkomunikasi yang memilikin karakteristik: disampaikan melalui tulisan, ditulis dengan wawasan yang luas, hal yang disampaikan lebih terstruktur, dan mengutamakan keindahan bahasa. Kelebihan retorika tulis adalah dapat diedit dan dibaca berulang-ulang. Sedangkan kelemahannya dapat menimbulkan salah tangkap.


Monday 8 October 2018

Program Tahunan, Program Semester, dan Kalender Akademik




A.     Program Tahunan (Prota)

Program Tahunan (Prota) berdasarkan kurikulum 2013 merupakan program umum tematik terpadu untuk setiap kelas yang dikembangkan oleh guru. Prota diturunkan dari Kalender Pendidikan (Kaldik) dan dalam penyusunannya didampingi silabus. Program tahunan mengacu pada kurikulum sebagai rencana umum pelaksanaan pembelajaran muatan mata pelajaran setelah diketahui kepastian jumlah jam pelajaran efektif dalam 1 tahun. Prota perlu dipersiapkan untuk menyusun Program Semester (Promes).

Program Tahunan (Prota) pada umumnya berisi:
·         -   Identitas (mata pelajaran, kelas, tahun pelajaran)
·         -  Format isian (tema, sub tema, dan alokasi waktu).

Langkah-Langkah Menyusun Prota
   1.      Mengidentifikasi jumlah kompetensi dasar dan indikator dalam satu tahun.
   2.      Mengidentifikasi keluasan dan kedalaman kompetensi dasar dan indikator.
   3.      Melakukan pemetaan kompetensi dasar untuk setiap semester.
   4.      Menentukan alokasi waktu untuk masing-masing kompetensi dengan memperhatikan pekan efektif.

B.     Program Semester (Promes)

Program Semester (Promes) merupakan penjabaran dari program tahunan sehingga program tersebut tidak bisa disusun sebelum tersusun program tahunan. Program semester berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut.

 Program Semester (Promes) pada umumnya berisi:
·         -  Identitas (satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas/semester, tahun pelajaran).
·      -  Format isian (tema, sub tema, pembelajaran ke alokasi waktu, dan bulan yang terinci per minggu, dan keterangan yang diisi kapan pelaksanaan pembelajaran berlangsung.

Langkah-Langkah Menyusun Promes:
1.      Memasukan KD, topik dan sub topik bahasan dalam format program semester.
2.      Menentukan jumlah jam pada setiap kolom minggu dan jumlah tatap muka perminggu untuk mata pelajaran.
3.      Mengalokasikan waktu sesuai kebutuhan bahasan topik pada kolom minggu dan bulan.
4.      Membuat catatan atau keterangan untuk bagian-bagian yang membutuhkan penjelasan.

C.     Kalender Pendidikan (Kaldik)

Kalender Pendidikan (Kaldik) adalah pengaturan jumlah waktu efektif untuk kegiatan pembelajaran peserta didik dalam satu tahun ajaran. Kalender Pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif, dan hari libur.
·       - Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pelajaran pada awal yahun pelajaran     pada setiap satuan pendidikan.
·    - Minggu efektif belajar adalah hitungan hari-hari efektif pada kegiatan pembelajaran untuk setiap       tahun pembelajaran.
·   -  Hari libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal.     Waktu libur dapat berbentuk jeda tengan semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran,      hari libur keagamaan, hari besar nasional dan hari libur khusus.

Kalender Pendidikan (Kaldik) pada umumnya berisi:
a.       Logo.
b.      Identitas Sekolah.
c.       Tahun Pelajaran.
d.      Bulan dan Tahun.
e.       Tanggal, meliputi hari efektif, hari libur, dan sebagainya.
f.        Jumlah hari.
g.       Keterangan.
h.       Tempat, tanggal pembuatan.
i.         Nama terang dan tanda tangan kepala sekolah.

Langkah-Langkah Menyusun Kaldik:
1.      Melihat kalender pendidikan nasional yang telah dikeluarkan oleh pemerintah (Kemendiknas) sebagai acuan untuk menentukan kalender pendidikan pada masing-masing satuan pendidikan.
2.      Menentukan minggu efektif, libur tengah semester, libur antar semester, serta libur akhir tahun dengan acuan jumlah yang telah ditetapkan.
3.      Menyesuaikan kalender dengan keadaan hari-hari libur umum maupun agama.
4.      Menentukan periode efektif pembelajaran dengan mempertimbangkan hari-hari yang akan tersita untuk kegiatan-kegiatan pengembangan diri, baik ekstrakulikuler maupun bimbingan dan konseling terpadu.
5.      Menentukan bobot dan alokasi hari-hari pembelajaran efektif setelah disesuaikan dengan hari efektif fakultatif (misal: hari-hari pembelajaran di Bulan Ramadhan) serta hari libur fakultatif (misal: libur awal puasa dan libur hari raya)
6.      Merekap kalender pendidikan selama satu tahun penuh, atau dapat pula ditambah kalender pendidikan per semester dan per bulan dengan rapi dan telah diteliti oleh tim perumus kalender pendidikan.