BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Sebuah
proses pembelajaran mengharuskan tenaga pendidik menyampaikan ilmu kepada
peserta didiknya. Setelah melakukan proses pembelajaran selama kurun waktu
tertentu, akan diadakan tes (UTS maupun UAS) untuk mengukur seberapa berhasil
tenaga pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik. Dalam
membuat tes pengukuran, pengajar tidak asal atau mengarang dalam membuat soal. Soal-soal yang dibuat harus sesuai dengan
materi yang telah disampaikan dalam
kurun waktu tersebut.
Tujuan
penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui hal-hal penting seputar kisi-kisi
yang dibuat oleh seorang tenaga pendidik dalam mempersiapkan tes atau ujian
kepada peserta didiknya. Dengan ditulisnya makalah ini, diharapkan pembaca
dapat memahami apa itu kisi-kisi, bagaimana cara menyusun kisi-kisi, dan
hal-hal lain yang berhubungan dengan kisi-kisi.
Adapun tujuan dibuatnya kisi-kisi ialah untuk memfokuskan
peserta didik dalam belajar mengenai
materi yang akan keluar dalam tes. Dengan dibuatnya kisi-kisi, masalah yang timbul akibat
kurangnya atau rendahnya kemampuan peserta didik dalam memahami banyak materi
akan sedikit terbantu. Pola belajar peserta didik dalam mempersiapkan tes akan
lebih terarah kepada materi-materi yang akan keluar saat tes saja. Selain itu,
kisi-kisi berperan penting bagi guru sebagai pedoman untuk menyusun soal-soal
yang akan diujikan pada peserta didik.
Dengan demikian, rumusan masalah yang akan dibahas pada
bagian pembahasan meliputi: (1) definisi kisi-kisi soal, (2) manfaat dan tujuan
pembuatan kisi-kisi soal, (3) hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan
kisi-kisi soal, dan (4) langkah-langkah penyusunan kisi-kisi soal.
BAB IIPEMBAHASAN
Tabel spesifikasi/kisi-kisi/blue print
adalah sebuah tabel analisis yang di dalamnya dimuat rincian materi tes dan
tingkah laku berserta proporsi yang dikehendaki oleh tester, dimana pada
tiap petak dari tabel tersebut diisi dengan angka-angka yang menunjukkan
banyaknya butir soal yang akan dikeluarkan dalam tes hasil belajar bentuk
objektif (Sudijono, 1996:139). Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2013:200),
tabel spesifikasi dapat disebut juga sebagai grid, kisi-kisi atau blue-print.
Ujudnya adalah sebuah tabel yang memuat tentang perperincian materi dan tingkah
laku beserta imbangan/proporsi yang dikehendaki oleh penilai. Tiap kotak diisi
dengan bilangan yang menunjukkan jumlah soal.
Eko Putro Widoyoko (2014:90)
menyebutkan bahwa
kisi-kisi merupakan tabel matrik yang berisi spesifikasi soal-soal yang akan
dibuat. Kisi-kisi merupakan acuan bagi penulis soal sehingga siapapun yang menulis
soal akan menghasilkan soal yang isi dan tingkat kesulitannya relatif sama.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kisi-kisi adalah tabel atau matriks yang berisi
kriteria soal-soal yang akan diujikan.
Adapun fungsi kisi-kisi sebagai
berikut :
a. Pedoman
atau panduan dalam penulisan soal yang hendak disusun.
Kisi-kisi
dapat dijadikan acuan bagi guru dalam penulisan soal sehingga soal tidak
menyimpang dari bahan materi yang akan diujikan.
b. Penulis
soal akan menghasilkan soal-soal yang sesuai dengan tujuan tes
Kisi-kisi
memiliki peranan penting bagi guru untuk menghasilkan soal yang sesuai dengan
tujuan evaluasi terhadap pembelajaran tertentu.
c. Penyelarasan
perangkat soal
Kisi-kisi
membantu guru dalam menyelaraskan tingkat kesulitan soal sehingga akan
mempermudah dalam proses evaluasi.
Kisi-kisi yang baik harus memenuhi syarat sebagai
berikut:
a.
Kisi-kisi harus dapat
mewakili isi silabus/kurikulum atau materi yang telah diajarkan.
b. Komponen-komponennya
jelas dan mudah dipahami.
c. Soal-soal
yang akan dibuat sesuai dengan indikator.
Penulisan kisi-kisi dipergunakan
untuk memudahkan guru dalam menyusun soal evaluasi. Kisi-kisi soal ini
memberikan batasan guru dalam menyusun soal sehingga tidak menyimpang dari
tujuan pembelajaran. Adapun dalam penulisan kisi-kisi, guru harus memperhatikan
hal-hal berikut:
a. Nama
Satuan pendidikan
b. Mata
Pelajaran
c. Kelas
/ Semester
d. Tahun
Pelajaran
e. Kurikulum
Acuan
f.
Alokasi Waktu
g. Jumlah
Soal
h. Penulis
/ guru mata pelajaran
i.
Kompetensi Dasar
j.
Materi Pelajaran
k. Indikator
Soal
l.
Bentuk Soal
m. Nomor
Soal
Kisi-kisi tes dapat disusun secara
terpisah antara tes objektif dan tes uraian, namun dapat juga satu kisi-kisi
tes memuat dua bentuk soal tes (tes objektif dan tes uraian). Eko Putro
Widoyoko (2014:90-91) menyebutkan,
ada empat langkah dalam mengembangkan
kisi-kisi tes, yaitu:
1) Menulis
standar kompetensi dan kompetensi dasar
2) Menentukan
indikator
3) Membuat
daftar pokok dan subpokok bahasan yang akan diujikan
4) Menentukan
jumlah butir soal tiap pokok dan subpokok bahasan
Contoh :
Contoh pembuatan
kisi-kisi mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk Kompetensi Inti 3
(Kompetensi Pengetahuan).
Pembuatan kisi-kisi
mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk Kompetensi Inti 4
(Kompetensi Keterampilan).
Menurut
Suharsimi (2013:200-212),
dalam pembuatan tabel spesifikasi
memiliki beberapa langkah yaitu;
1.
Mendaftar
pokok-pokok materi yang akan diteskan kemudian memberikan imangan bobot untuk
masing-masing pokok materi.
2.
Memasukkan
daftar pokok-pokok materi dalam tabel. Mengubah indeks pokok materi menjadi
presentase.
3.
Merinci
banyaknya butir soal berdasarkan presentase setiap pokok materi.
4.
Langkah
selanjutnya terdapat langkah khusus tergantung homogenitas atau heterogenitas
materi.
Penentuan imbangan bobot didasarkan atas luasnya
materi atau kepentingan untuk dites.
Contoh:
1. Akan membuat kisi-kisi pembelajaran cerpen. Materinya adalah:
Pengertian (2)
Unsur intrinsik (3)
Unsur ekstrinsik (4)
Struktur (5)
Angka-angka yang
tertera di dalam kurung menunjukkan bobot untuk masing-masing pokok materi.
Setelah itu,
pokok-pokok materi dapat dipindahkan ke dalam tabel dan mengubah indeks menjadi
Pokok
Materi
|
Aspek yang
Diungkap
|
|||
Ingatan
|
Pemahaman
|
Ingatan
|
Jumlah
|
|
Pengertian (14%)
|
|
|
|
7
|
Unsur intrinsik (21%)
|
|
|
|
10
|
Unsur Ekstrinsik (36%)
|
|
|
|
18
|
Struktur (29%)
|
|
|
|
15
|
Jumlah
|
|
|
|
50 butir soal
|
2.
Langkah
khusus untuk homogenitas.
Pokok
Materi
|
Aspek yang
Diungkap
|
|||
Ingatan
50%
|
Pemahaman
30%
|
Ingatan
20%
|
Jumlah
|
|
Pengertian (14%)
|
A
|
B
|
C
|
7
|
Unsur intrinsik (21%)
|
D
|
E
|
F
|
10
|
Unsur Ekstrinsik (36%)
|
G
|
H
|
I
|
18
|
Struktur (29%)
|
K
|
L
|
M
|
15
|
Jumlah
|
|
|
|
50 butir soal
|
Menentukan butir soal untuk setiap sel dilakukan dengan
cara HOMOGEN :
Sel A = 50/ 100 x 7 soal = 3,5 (4 Soal)
Sel B = 30/100 x 7 soal = 2,1 (2 Soal)
Sel C = 20/100 x 7 soal = 1,4 ( 1 Soal)
3.
Langkah
khusus untuk Heterogen.
Pokok
Materi
|
Aspek yang
Diungkap
|
|||
Ingatan
|
Pemahaman
|
Ingatan
|
Jumlah
|
|
Pengertian (20%)
|
A
|
B
|
C
|
10
|
Isi
dan Kebahasaan (40%)
|
D
|
E
|
F
|
15
|
Persiapan
dan Pementasan (36%)
|
G
|
H
|
I
|
15
|
Jumlah
|
|
|
|
40 butir soal
|
Menentukan butir soal untuk setiap sel dilakukan dengan
cara HETEROGEN:
1.
Pengertian
Drama
Ingatan 60%, Pemahaman 30%, Aplikasi 10 %.
Sel A = 60/100 x 10 soal = 6 soal
Sel B = 30/100 x 10 soal = 3 soal
Sel C = 10/100 x 10soal = 1 soal
2. Isi dan kebahasaan
Ingatan 20%, Pemahaman 50%, Aplikasi 30 %.
Sel D = 20/100 x 15 soal = 3 soal
Sel E = 50/100 x 15 soal = 7,5 (8 soal)
Sel F = 30/100 x 15 soal = 4 soal
3. Persiapan dan pementasan
Ingatan 20%, Pemahaman 20%, Aplikasi 60 %.
Sel G = 20/100 x 15 soal = 3 soal
Sel H = 20/100 x 15 soal = 3 soal
Sel I = 60/100 x 15 soal = 9 soal
Setiap kegiatan pembelajaran memerlukan
tes untuk mengukur tingkat kemampuan siswa. Tes yang akan diberikan memerlukan
indikator pencapaian. Dalam menyusun soal seorang guru memerlukan tabel
spesifikasi agar soal yang dibuat tidak menyimpang dari materi. Kisi-kisi/tabel spesifikasi (blue print)
ini merupakan tabel atau matriks yang berisi kriteria soal-soal yang akan
diujikan.
Arikunto,
Suharsimi. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Sudjiono,
Anas. 1996. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja
Grafindo.
Nurgiyantoro,
Burhan. 2017. Penilaian Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Yogyakarta:
BPFE Yogyakarta.
Widoyoko,
Eko Putro. 2014. Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan Praktis Bagi
Pendidik dan Calon Pendidik.. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ign.
Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah . Yogyakarta:
Kanisius.
Harlinda Syofyan. 2016. Penyuluhan
dan Pelatihan Pendidikan tentang Pembuatan Kisi-Kisi Soal untuk Guru-Guru di
Yayasan Perguruan Birrul Waalidain Semplak Bogor. Jurnal AbdimasVolume 3.
No comments:
Post a Comment