1.
Pengertian Ceramah
Ceramah adalah
kegiatan menyampaiakan sesuatu kepada orang lain dengan maksud agar orang yang
mendengar ceramah mengetahui dan memperoleh sesuatu yang berharga dari isi
ceramah yang disampaikan.
2.
Persamaan dan
Perbedaan Ceramah, Pidato, dan Khotbah
a.
Persamaan
Persamaannya yaitu
sama-sama pengungkapan pikiran di hadapan orang banyak melalui ujaran dengan
cara-cara tertentu.
b.
Perbedaan
Perbedaannya
disebabkan oleh berbedanya situasi dan isi yang disampaikan.
Ceramah
|
Pidato
|
Khotbah
|
Sambutan
|
Merupakan pidato oleh seseorang di hadapan banyak pendengar yang
membicarakan suatu hal, seperti pengetahuan, ajakan, ajaran, atau yang
lainnya.
|
Merupakan pembicaraan di depan umum
yang cenderung bersifat persuasif, biasanya dilakukan pada acara
formal, seperti acara kenegaraan dan politik.
|
Merupakan pidato yang menguraikan tentang ujaran agama dan dilakukan
pada saat ritual keagamaan.
|
Pidato yang dilakukan pada acara penyambutan tamu atau sejenisnya.
|
3.
Informasi dalam
Ceramah
Ada beberapa jenis
informasi, diantaranya:
a.
Jenis Informasi
Berdasarkan Sifatnya
1)
Informasi Factual,
yaitu informasi yang berupa fakta atau peristiwa nyata yang dapat dibuktikan
kebenarannya. Informasi factual dibagi menjadi fakta umum dan fakta khusus.
Fakta umum merupakan informasi yang berisi fakta yang masih umum, belum
menguraiakan detail khusus seperti pelaku, nama tempat, objek peristiwa, dan
sebaginya. Sementara fakta khusus merupakan informasi yang telah menyampaikan
detail peistiwa secara terperinci.
Contoh:
Fakta umum : Terjadi
peledakan bom di Jakarta.
Fakta khusus : Terjadi
peledakan 2 bom rakitan berdaya ledak rendah, di halte trans Kampung Melayu
Jakarta pada tanggal 24 Mei 2017 malam.
2)
Opini dan Konsep,
informasi yang bersifat opini merupakan informasi yang berupa pendapat atau
pemikiran seseorang. Adapun informasi yang bersifat konsep merupakan informasi
berupa ide atau pengertian yang diperoleh dengan mengabstraksikan suatu
peristiwa.
Contoh:
Opini : Sinetron
berdampak buruk bagi remaja di Indonesia membuat mereka kurang memiliki sopan
santun dan berperilaku berlebihan.
Konsep : Rumah
dinas adalah bangunan tempat tinggal
para pegawai negeri sipil.
3)
Deskripsi, yaitu
informasi berupa uraian khusus untuk menjelaskan sesuatu. Perincian uraian
tersebut bias dilakukan secara vertical atau horizontal, tergantung kebutuhan.
Contohnya missal
hal-hal yang perlu diperhatiakan saat mengerjakan soal ujian.
b.
Jenis Informasi
Berdasarkan Keilmuannya
1)
Informasi tidak
ilmiah, yaitu informasi umum yang tersedia dimana-mana. Contohnya informasi
mengenai suatu peristiwa yang diberitakan dalam televisi atau media massa
lainnya.
2)
Informasi ilmiah,
yaitu informasi yang dirancang secara khusus untuk kepentingan penelitian atau
kepentingan alamiah lainnya.
c.
Jenis Informasi
Berdasarkan Kegunaannya
1)
Informasi yang
menambah pengetahuan komunikan, misalnya informasi mengenai bencana alam
disuatu tempat yang diberitakan di media massa.
2)
Informasi yang
mengajarkan sesuatu kepada komunikan, misalnya informasi mengenai cara
menghitung luas lingkaran yang disampaikan oleh guru kepada muridnya.
d.
Informasi
Berdasarkan Format Penyajian
Informasi
yang tercantum dalam koran atau majalah biasanya berupa tulisan, gambar, atau
foto. Informasi yang disajikan dala format suara bias ditemukan di radio dan
ceramah secara langsung. Penyadian informasi di televisi berupa audiovisual
(suara dan video). Sedangkan pada media online bias memadukan semua format
penyediaan informasi, baik tulisan, gambar, suara maupun video.
e.
Informasi
Berdasarkan Lokal Peristiwa
Informasi
mengenai suatu peristiwa yang terjadi di dalam negeri, dikategorikan sebagai
informasi local. Sedangkan informasi mengenai suatu peristiwa yang terjadi di
luar negeri dikategorikan sebagai informasi mancanegara.
f.
Informasi Berdasarkan
Bidang Kehidupan
Merupakan
informasi yang dibedakan berdasarkan bidang kehidupan yang dicakupnya. Misalnya
informasi mengenai penyakit atau mengenai kebutuhan gizi akan dikategorikan
sebagai informasi dalam bidang kesehatan.
4.
Struktur Teks
Ceramah
a.
Pembukaan
·
Salam Pembuka
Contoh:
Assalamualaikum,
Selamat pagi, Salam sejahtera bagi kita semua.
·
Sapa/Ucapan
Penghormatan
Ucapan
penghormatan dalam sebuah ceramah biasanya dilakukan dengan menyebutkan orang
yang dianggap lebih tinggi jabatannya terlebih dahulu kemudian seterusnya sampai berada pada jabatan paling
bawah.
Contoh:
Yang terhormat
Bapak Kepala SMA Negeri 5 Magelang
Yang saya hormati
Ibu dan Bapak guru.
Dan teman-teman
kelas XI yang berbahagia
·
Ucapan Syukur
Contoh:
Marilah kita
memuji dan bersyukur kepada Tuhan Yanga Maha Kuasa karena atas rahmat dan
hidayah-Nya kita masih diberi kesehatan untuk dapat bekumpul di acara yang
berbahagia ini.
b.
Isi
·
Topik
Contoh;
Pada kesempatan
ini saya akan berbicara tentang….
·
Materi
Materi disampaikan
secara sistematis, sederhana-kompleks, umum-khusus, sebab-akibat atau
sebaliknya.
c.
Penutup
·
Simpulan
Simpulan berisi
ringksan materi yang telah dijelaskan sebelumnya. Simpulan ini sifatnya
memperjelas dan mempertegaspernyataan sebelumnya yang telah disampaikan kepada
pendengar.
Contoh:
Jadi, intinya
adalah……
Perlu saya
tegaskan kembali bahwa….
·
Ajakan
Bagian ini begitu
penting terutama untuk ceramah yang bersifat persuasive dan instruktif karena
tujuan akahir jenis ceramah tersebut adalah mengajak pendengar untuk melakukan
sesuatu.
Contoh;
Demikian ceramah
saya saat ini. Marilah kita ….
Hadirin yang saya
hormati, sekian dulu sambutan dari saya. Saya berpesan ….
·
Maaf
Contoh:
Apabila ada
perkataan yang kurang berkenan, saya mohon maaf ….
Mohon maaf apabila
ada kata-kata yang kurang pantas ….
·
Salam Penutup
Contoh:
Wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh
5. Aspek Kebahasaan Teks Ceramah
a.
Menggunakan
pronomina (kata ganti)
Kata ganti orang
pertama (tunggal), misalnya saya, aku.
Kata ganti orang
pertama (jamak), misalnya kami, bapak-bapak, hadirin, ibu-ibu,
saudara-saudara
Contoh:
Atas kehadiran Sudara,
saya engucapkan terimakasih.
b.
Menggunakan kata
kerja mental, misalnya diharapkan, memprihatinkan, menduga, berpendapat,
menyimpulkan.
c.
Menggunakan
konjungsi temporal, seperti sebelum itu, kemudian, sebaliknya, namun.
d.
Menggunakan
kata-kata yang menunjukkan hubungan sebab-akibat, misalnya jika…., maka,
sebab, karena, dengan demikian, oleh karena itu, oleh sebab itu, karena itu
e.
Menggunakan
konjungsi yang menyatakan penambahan, misalnya selain itu, bahkan.
f.
Menggunakan
pernyataan persuasif, ditandai dengan kata-kata hendaklah, sebaiknya,
diharapkan, perlu, harus.
Contoh:
Oleh sebab itu, sebaiknya
orang tua selalu waspada agar anak-anak kita tidak terjerumus pada narkoba.
g.
Menggunakan
kata-kata teknis atau peristilahan yang berkaitan dengan topik yang dibahas.
Misalnya topiknya pendidikan maka menggunakan kat-kata teknis berupa
kurikulum, silabus, prestasi, dll.
h.
Menggunakan
kalimat majemuk bertingkat, yaitu kalimat yang hubungan pola-polanya tidak
sederajat.
Contoh:
Hidup harus terus
berjalan, meskipun banyak cobaan yang menghadang
i.
Memperhatikan
keefektifan kalimat.
Contoh:
1)
Kepada hadirin
dipersilakan duduk (salah karena tanpa subjek)
Hadirin
dipersilakan duduk (benar)
2)
Para hadirin
sekalian yang saya hormati (salah karena mubazir)
Hadirin yang saya
hormati (benar)
3)
Para Bapak-bapak
dan Ibu-ibu yang berbahagia (salah)
Bapak-bapak dan
Ibu-ibu yang berbahagia (benar)
Para bapak dan Ibu
yang berbahagia (benar)
Bapak dan Ibu sekalian
yang berbahagia (benar)
4)
Yang terhormat
Bapak Kepala SMA Negeri 5 Magelang; Yang terhormat Bapak dan Ibu guru; Yang
terhormat para tamu undangan (salah)
Yang terhormat
Bapak Kepala SMA Negeri 5 Magelang; Yang saya hormati Bapak dan Ibu guru; Yang saya
hormati para tamu undangan (benar)
5)
Acara selanjutnya
adalah sambutan dari kepala sekolah. Kepada kepala sekolah, waktu dan tempat
saya persilahkan (salah)
Acara selanjutnya
adalah sambutan dari kepala sekolah. Kepada Bapak Arief, saya persilahkan
(benar)
6)
Demikian sambutan
saya. Atas perhatiannya saya mengucapkan terimakasih. (salah)
Demikian sambutan
saya. Atas perhatian hadirin saya mengucapkan terimakasih (benar)
6. Langkah-langkah Menyusun Teks Ceramah
1)
Menentukan topik
Topik ceramah
berhubungan dengan jenis acara yang akan berlangsung.
2)
Menentukan tujuan
berceramah
Secara umum,
tujuan seseorang berceramah adalah menyampaiakan informasi atau ilmu
pengetahuan (informatif), mengajak atau mempengaruhi (persuasive), memberikan
arahan atau perintah (intruktif).
3)
Mengumpulkan bahan
Setelah mengetahui
jenis acara, topik, dan tujuan ceramah, carilah bahan-bahan materi yang sesuai
dengan ketentuan tersebut. Banyak sumber yang dapat dijadikan bahan ceramah,
seperti buku, surat kabar, internet, dan sebagainya.
4)
Menganalisis
pendengar
Kita perlu
mengetahui siapa yang mendengarkan ceramah kita. Mereka dari kalangan mana:
pejabat, pendidik, masyarakatumum atau siswa yang sederajat dengan kita. Selain
itu, menganalisis latar belakang pendengar juga sangat penting
5)
Menyusun kerangka
ceramah
Sumber:
1. Suherli, Maman
Suryaman, Aji Septiaji, Istiqomah.
2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas XI
Revisi Tahun 2017.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
2.
Suherli,
Maman Suryaman, Aji Septiaji, Istiqomah. 2017. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas XI
Revisi Tahun 2017.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
3.
Sobandi. 2016. Mandiri
Bahasa Indonesia Jilid 2 untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.
4.
Dewi Indrawati.
2016. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 1 (Kurikulum
2013). Sukoharjo: Graha Printama Selaras.