Monday, 7 January 2019

Model Pembelajaran Discovery/Inquiry Learning, Problem-based Learning, dan Project-based Learning

Implementasi K-13 menurut Permendikbud No 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses menggunakan 3 model pembelajaran yang diharapkan dapat membentuk perilaku saintifik, sosial, dan mengembangkan rasa keingintahuan. Ketiga model pembelajaran tersebut, yaitu:
1. Model Discovery/Inquiri Learning 

  • Discovery Learning, yaitu memahami konsep, arti, dan hubungan melalui proses intuitif untuk mencapai suatu kesimpulan
        Sintak/langkah-langkahnya:
        a. Pemberian rangsangan
        b. Identifikasi masalah
        c. Pengumpulan data
        d. Pengolahan data
        e. Pembuktian
        f. Menarik simpulan/generalisasi

  • Inquiry Learning, yaitu melibatkan seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu secara sistematis, kritis, dan logis.
          Sintak/langkah-langkahnya:
         a. Orientasi masalah
         b. Pengumpulan data dan verifkasi
         c. Pengumpulan data melalui eksperimen
         d. Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi
         e. Analisis proses inquiri

Kelebihan:
- Dapat meningkatkan keterampilan kognitif siswa
- Menimbulkan rasa senang kepada siswa
- Membantu siswa memperkuat konsep dirinya
- Mendorong siswa berpikir kritis 
- Meningkatkan keaktifan siswa

Kelemahan:
- Tidak efisien diterapkan untuk mengajar dengan jumlah siswa yang banyak
- Diasumsikan bahwa metode ini membutuhkan kesiapan belajar sehingga siswa yang kurang pandai mengalami kesulitan.
- Membutuhkan waktu yang tidak sedikit.

2. Problem-based Learning (PBL)
    Yaitu menggunakan berbagai kemampuan berpikir peserta didik secara individu/kelompok serta lingkungan nyata untuk mengatasi permasalahan.

Sintak/langkah-langkahnya:
a. Orientasi peserta didik pada masalah
b. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar.
c. Membimbing penyelidikan individu/kelompok.
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Kelebihan:
- Meningkatkan keaktifan siswa karena pembelajaran berpusat pada siswa.
- Mengembangkan pengendalian diri siswa.
- Mengembangkan keterampilan berpikir kritis.
- Mengembangkan keterampilan memecahkan masalah.
- Meningkatkan motivasi belajar siswa.

Kelemahan:
- Siswa yang tidak berminat akan berasumsi bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan lalu dia merasa enggan.
- Membutuhkan banyak waktu.
- Siswa cenderung tidak akan belajar apa yang ingin dipelajari.

3. Project-based Learning (PjBL)
    Yaitu melibatkan keaktifan siswa, dilakukan secara individu/kelompok melalui kegiatan ilmiah dengan batasan waktu tertentu yang dituangkan dalam sebuah produk untuk dipresentasikan kepada orang lain.

Sintak/langkah-langkahnya:
a. Pertanyaan mendasar
b. Mendesain perencanaan produk
c. Menyusun jadwal pembuatan
d. Memonitoring keaktifan dan perkembangan proyek
e. Menguji hasil
f. Evaluasi pengalaman belajar.

Kelebihan:
- Meningkatkan minat belajar siswa
- Membantu siswa dalam mengembangkan pengetahuan barunya
- Meningkatkan keterampilan berpikir kritis
- Meningkatkan kemampuan memecahakan masalah

Kelemahan:
- Memerlukan banyak waktu
- Memerlukan biaya yang tidak sedikit
- Banyak peralatan pendukung yang harus disediakan




No comments:

Post a Comment