Sunday 6 January 2019

RPP KD 3.1 dan 4.1 Kurikulum 2013


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata pelajaran                      : Bahasa Indonesia
Sekolah                                   : SMA Negeri ……….
Kelas/ Semester                     : X/ Satu
Tema/Sub Tema                    : Teks Laporan Hasil Observasi
Alokasi waktu                        :  4 X 45 menit (2 kali pertemuan)
A.    Kompetensi Inti
K1
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K2
Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,  kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
K3
Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,  kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
K4
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B.     Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Kompetensi Dasar (KD)
 Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.1  Mengidentifikasi teks laporan hasil observasi yang dipresentasikan dengan lisan dan tulis.
3.1.1        Siswa mampu mengenal teks laporan hasil observasi
3.1.2        Siswa mampu mengidentifikasi isi pokok dalam teks laporan hasil observasi
3.1.3        Siswa mampu menentukan ciri kebahasaan dalam teks laporan hasil observasi
4.1  Menginterpretasi isi teks laporan hasil observasi berdasarkan interpretasi baik secara lisan maupun tulis.
4.1.1        Siswa mampu menemukan struktur, ciri kebahasaan, dan isi teks laporan hasil observasi
4.1.2        Siswa mampu menyusun ringkasan teks hasil observasi berdasarkan  struktur, ciri kebahasaan, dan isi teks laporan hasil observasi
4.1.3        Siswa mampu mempresentasikan hasil ringkasan teks laporan hasil observasi berdasarkan struktur, ciri kebahasaan, dan isi teks laporan hasil observasi.
C.    Tujuan Pembelajaran
1.      Siswa dapat mengenal teks laporan hasil observasi
2.      Siswa dapat mengidentifikasi isi pokok dalam teks laporan hasil observasi
3.      Siswa dapat menentukan ciri kebahasaan dalam teks laporan hasil observasi
4.      Siswa dapat menemukan struktur, ciri kebahasaan, dan isi teks laporan hasil observasi
5.      Siswa dapat menyusun ringkasan teks hasil observasi berdasarkan  struktur, ciri kebahasaan, dan isi teks laporan hasil observasi
6.      Siswa dapat mempresentasikan hasil ringkasan teks laporan hasil observasi berdasarkan struktur, ciri kebahasaan, dan isi teks laporan hasil observasi.

D.    Materi Pembelajaran
1.      Fakta               : Teks laporan hasil observasi
2.      Konsep            : Pengertian teks laporan hasil observasi
3.      Prinsip             : Struktur, isi dan ciri kebahasaan dalam teks laporan hasil observasi

E.     Pendekatan, Metode, dan Model Pembelajaran
1.      Pendekatan     : Pendekatan Saintifik, Inquiri
2.      Model              : Discovery Learning
3.      Metode            : Ceramah, diskusi kelompok, tanya jawab, penugasan

F.     Media/Alat,  Bahan dan Sumber Belajar
1.      Media/Alat      : LCD, Laptop, Power Point, Video,  Lembar Kerja Siswa, Kertas   Plano dan  Spidol
2.      Bahan              : Teks laporan hasil observasi berjudul “Wayang” dan “D’ Topeng  Museum Angkut”
3.      Sumber Belajar :
·         Suherli, dkk. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas X Revisi  Tahun 2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
·         Suherli, dkk. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas X Revisi  Tahun 2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
·         Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indoneisa SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya.
G.    Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama (2 x 45 menit)
No
Langkah-langkah Pembelajaran
Metode/Teknik
Alokasi Waktu
Kegiatan Awal
1.








1.      Peserta didik merespon salam dari guru.
2.      Peserta didik berdo’a sebelum memulai pembelajaran.
3.      Guru mengulas materi sebelumnya dan peserta didik merespon apersepsi dari guru yang berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya.
4.      Peserta didik menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
5.      Peserta didik menyimak kompetensi dan tujuan yang akan dicapai pada pembelajaran yang akan dilaksanakan.


Tanya Jawab


Ceramah

Ceramah


10 menit








Kegiatan Inti
2.
Discovery
1.      Stimulasi (pemberian rangsangan)
a.       Peserta didik membaca teks laporan hasil observasi berjudul “Wayang pada halaman 9 (buku siswa).
b.      Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 4-5 orang.

2.      Identifikasi Masalah
Peserta didik menyimak penjelasan guru untuk berdiskusi mengidentifikasi masalah yang akan dibahas dalam teks laporan hasil observasi, yaitu:
a.        Isi pokok teks laporan hasil observasi.
b.        Ciri kebahasaan teks laporan hasil observasi

3.      Pengumpulan data
Peserta didik berdiskusi kelompok untuk menentukan isi pokok teks laporan hasil observasi serta menentukan ciri kebahasaan dalam teks laporan hasil observasi.
4.      Pengolahan data
a.        Peserta didik mendiskusikan isi pokok yang ditemukan dalam teks laporan hasil observasi.
b.        Peserta didik mendiskusikan ciri kebahasaan yang ditemukan dalam teks laporan hasil observasi
c.        Peserta didik menuliskan isi pokok dan ciri kebahasaan yang ditemukan dalam teks laporan hasil observasi pada kertas plano yang disediakan guru.
5.      Pemeriksaan data
Setiap kelompok secara bergantian melaporkan hasil kerja kelompoknya untuk ditanggapi oleh kelompok lain tentang isi pokok teks laporan hasil observasi
6.      Penarikan kesimpulan
Di bawah bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan:
a.        Isi teks laporan hasil observasi
b.        Ciri-ciri kebahasaan teks laporan hasil observasi


Ceramah

Kepala Bernomor

Penugasan




Diskusi


Diskusi






Presentasi dan Tanya Jawab


Ceramah dan Tanya Jawab
70 menit
Kegiatan Penutup
3.
Kegiatan guru bersama peserta didik
1.      Membuat rangkuman/ simpulan pelajaran.
2.      Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
3.      Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
Kegiatan guru
1.      Melakukan penilaian.
2.      Memberikan tugas kepada peserta didik untuk banyak membaca teks laporan hasil observasi  lainnya
3.      Menyampaikan rencana pembelajaran yang akan dilakukan selanjutnya.

Ceramah


10 menit

Pertemua ke-2 (2 x 45 menit)
No
Langkah-langkah Pembelajaran
Metode/Teknik
Alokasi waktu
Kegiatan Awal
1.



1.      Peserta didik merespon salam dari guru.
2.      Peserta didik berdo’a sebelum memulai pembelajaran.
3.      Guru mengulas materi sebelumnya dan peserta merespon apersepsi tentang materi pembelajaran sebelumnya.
4.      Peserta didik menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
5.      Peserta didik menyimak kompetensi dan tujuan yang akan dicapai pada pembelajaran yang akan dilaksanakan.


Tanya Jawab

Ceramah

Ceramah

10 menit



Kegiatan Inti
























Mengamati
1.      Guru memberikan teks berjudul “D’ Topeng Museum  Angkut” dan peserta didik membaca teks tersebut.
 Menanya
1.      Guru bertanya kepada siswa, bagaimana pendapatnya setelah membaca teks laporan hasil observasi.
2.      Peserta didik merespon pertanyaan dari guru sesuai pendapat mereka.
Mengeksplorasi
1.      Peserta didik duduk secara berkelompok (4-5 orang).
2.       Peserta didik secara berdiskusi menentukan isi dalam teks laporan hasil observasi yang dibaca.
Mengasosiasi
1.      Masing-masing peserta didik  menyusun ringkasan teks “D’ Topeng Museum Angkut” secara mandiri.
Mengomunikasikan/menyajikan
1.      Secara  bergantian setiap peserta didik   mempresentasikan ringkasan yang dibuatnya dalam kelompmpok masing-masing.
2.      Peserta didik yang lain menilai temannya dengan mengisi rubrik penilaian yang dibagikan guru.
3.      Peserta didik yang ringkasannya terbaik di kelompoknya harus mempresentasikan ringkasan tersebut di depan kelas.

Ceramah



Tanya Jawab



Kepala Bernomor
Diskusi

Penugasan


Presentasi
70 menit



















Kegiatan Penutup
Kegiatan guru bersama peserta didik
1.      Membuat rangkuman/ simpulan pelajaran.
2.      Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
3.      Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
Kegiatan guru
1.      Melakukan penilaian.
2.      Menyampaikan rencana pembelajaran yang akan dilakukan selanjutnya.

Ceramah
10    menit

H.    Penilaian
1.   Penilaian Sikap
Teknik             : observasi/ pengamatan
Bentuk             : catatan hasil observasi
Instrumen        :  (terlampir)
2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Teknik               : penugasan
Bentuk              : lembar kerja
Instrumen         : (terlampir)
3. Penilaian Kompetensi Keterampilan
Teknik               : praktik
Bentuk              : presentasi
Instrumen         : (terlampir)
Magelang, 7 Januari 2019
Mengetahui,

 Kepala SMA Negeri…………….                                                   Guru Mata Pelajaran,

……………………………………...                                               Dwi Astuti Asih
NIP.                                                                                                  NIM. 1610301071












Lampiran-Lampiran
1.      Materi
a.      Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi
Teks laporan hasil observasi adalah teks yang berisi penjabaran umum atau melaporkan sesuatu berupa hasil dari pengamatan (observasi). Teks laporan observasi juga disebut teks klasifikasi karena memuat klasifikasi mengenai jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu.
Teks laporan hasil observasi mempunyai ciri umum sebagai berikut.
·         Bersifat objektif àpenulis tidak memihak orang atau pihak tertentu.
·         Sifatnya universal dan global
·         Ditulis berdasarkan fakta à penulis harus memberikan hasil pengamatan berdasarkan data sebenarnya.
·         Teks bersifat khusus/spesifik à penulis harus memberikan hasil pengamatan secara jelas pada suatu permasalahan dan tidak membahas hal lain di luar permasalahan tersebut.
·         Tidak mengandung hal-hal yang bersifat menyimpang, dugaan-dugaan yang tidak tepat, atau pemihakan terhadap sesuatu.
·         Ditulis secara lengkap à penulis harus menyakjikan hasil pengamatan secara rinci untuk keperluan pembaca.

b.      Struktur Teks Laporan Hasil Observasi
1)      Klasifikasi Umum (Definisi Umum), yaitu bagian yang berisi definisi/keterangan umum dari aspek yang akan dilaporkan, seperti: penjelasan atau pengertian hal yang akan dilaporkan. Dengan kata lain, bagian ini berisi definisi umum tentang objek yang diobservasi.
2)      Deskripsi Bagian, yaitu bagian yang berisi ide pokok dari setiap paragraf/penjelasan rinci dari segala hal yang akan dilaporkan seperti ciri -ciri dan gambaran kompleks dari hal yang akan dilaporkan.
3)      Deskripsi Manfaat, yaitu bagian dari laporan hasil observasi yang berisi tentang manfaat dari adanya laporan tersebut.
c.       Fungsi Laporan Hasil Observasi
·         Sebagai sumber informasi yang akurat dan terpercaya karena disusun berdasarkan dengan data dan fakta.
·         Sebagai laporan pertanggungjawaban dari sebuah tugas atau kegiatan pengamatan (observasi);
·         Sebagai sarana untuk mendokumentasikan hasil kegiatan observasi.
d.      Tujuan Teks Laporan Hasil Observasi
·         Mengatasi suatu permasalahan
·         Menemukan metode atau teknik terbaru
·         Mengambil keputusan yang paling efektif
·         Menguji suatu hipotesa
·         Mengetahui perkembangan suatu masalah
e.       Ciri Kebahasaan teks laporan hasil observasi
1)      Penggunaan Kata dan Frasa Verba àVerba (kata kerja) adalah kata -kata yang menyatakan suatu tindakan. Sedangkan Frasa (kelompok kata) adalah kata - kata yang terdiri atas 2 kata atau lebih yang mengandung satu fungsi makna.
2)      Penggunaan Kata dan Frasa Nomina à Nomina adalah kata benda. Sedangkan Frasa (kelompok kata) adalah kata - kata yang terdiri atas 2 kata atau lebih yang mengandung satu fungsi makna.
3)      Penggunaan Sinonim (Padan Kata)
4)      Penggunaan Antonim (Lawan Kata)
5)      Penggunaan Konjungsi (Kata Hubung), seperti dan, atau, tetapi, ketika.
6)      Penggunaan Kalimat Kompleks à kalimat yang memiliki lebih dari satu struktur kalimat. Kalimat kompleks (kalimat majemuk) terdiri dari kalimat kompleks setara dan kalimat kompleks bertingkat.
7)      Pengunaan Kalimat Simpleks à kalimat yang hanya terdiri dari satu   struktur kalimat. Baik S + P,atau  S+P+O ,atau  S+P+O+K.
8)      Menggunakan Istilah, Istilah dalam teks laporan hasil observasi adalah kata - kata yang bersifat keilmuan atau teknis atau sering juga disebut dengan kata - kata ilmiah.
9)      Menggunakan Kalimat Definisi dan Deskripsi à Kalimat definisi berfungsi untuk memberikan definisi tentang suatu objek, sedangkan kaliamat deskripsi berfungsi memberikan gambaran tentang suatu objek.
2.      Teks Laporan Hasil Observasi
·         Teks 1


Wayang
Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli Indonesia. UNESCO, lembaga yang mengurusi kebudayaan dari PBB, pada 7 November 2003 menetapkan wayang sebagai pertunjukan bayangan boneka tersohor berasal dari Indonesia. Wayang merupakan warisan mahakarya dunia yang tidak ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).
Para wali songo, penyebar agama Islam di Jawa sudah membagi wayang menjadi tiga. Wayang kulit di Timur, wayang wong atau wayang orang di Jawa Tengah, dan wayang golek atau wayang boneka di Jawa Barat. Penjenisan tersebut disesuaikan dengan penggunaan bahan wayang. Wayang kulit dibuat dari kulit hewan ternak, misalnya kulit kerbau, sapi, atau kambing. Wayang wong berarti wayang yang ditampilkan atau diperankan oleh orang. Wayang golek adalah wayang yang menggunakan boneka kayu sebagai pemeran tokoh. Selanjutnya, untuk mempertahankan budaya wayang agar tetap dicintai, seniman mengembangkan wayang dengan bahan-bahan lain, antara lain wayang suket dan wayang motekar.
Wayang kulit dilihat dari umur, dan gaya pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi bermacam jenis. Jenis yang paling terkenal, karena diperkirakan memiliki umur paling tua adalah wayang purwa. Purwa berasal dari bahasa Jawa, yang berarti awal. Wayang ini terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, dan diberi warna sesuai kaidah pulasan wayang pendalangan, serta diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau bule yang diolah sedemikian rupa dengan nama cempurit yang terdiri atas tuding dan gapit.
Wayang wong (bahasa Jawa yang berarti ‘orang’) adalah salah satu pertunjukan wayang yang diperankan langsung oleh orang. Wayang orang yang dikenal di suku Banjar adalah wayang gung, sedangkan yang dikenal di suku Jawa adalah wayang topeng. Wayang topeng dimainkan oleh orang yang menggunakan topeng. Wayang tersebut dimainkan dengan iringan gamelan dan tari-tarian. Perkembangan wayang orang pun saat ini beragam, tidak hanya digunakan dalam acara ritual, tetapi juga digunakan dalam acara yang bersifat menghibur.
Selanjutnya, jenis wayang yang lain adalah wayang golek yang mempertunjukkan boneka kayu. Wayang golek berasal dari Sunda. Selain wayang golek Sunda, wayang yang terbuat dari kayu adalah wayang menak atau sering juga disebut wayang golek menak karena cirinya mirip dengan wayang golek. Wayang tersebut kali pertama dikenalkan di Kudus. Selain golek, wayang yang berbahan dasar kayu adalah wayang klithik. Wayang klithik berbeda dengan golek. Wayang tersebut berbentuk pipih seperti wayang kulit. Akan tetapi, cerita yang diangkat adalah cerita Panji dan Damarwulan.
Wayang lain yang terbuat dari kayu adalah wayang papak atau cepak, wayang timplong, wayang potehi, wayang golek techno, dan wayang ajen. Perkembangan terbaru dunia pewayangan menghasilkan kreasi berupa wayang suket. Jenis wayang ini disebut suket karena wayang yang digunakan terbuat dari rumput yang dibentuk menyerupai wayang kulit. Wayang suket merupakan tiruan dari berbagai fgur wayang kulit yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket). Wayang suket biasanya dibuat sebagai alat permainan atau penyampaian cerita pewayangan kepada anak-anak di desa-desa Jawa.
Dalam versi lebih modern, terdapat wayang motekar atau wayang plastic berwarna. Wayang motekar adalah sejenis pertunjukan teater bayang-bayang atau serupa wayang kulit. Namun, jika wayang kulit memiliki bayangan yang berwarna hitam saja, wayang motekar menggunakan teknik terbaru hingga bayang-bayangnya bisa tampil dengan warna-warni penuh. Wayang tersebut menggunakan bahan plastik berwarna, sistem pencahayaan teater modern, dan layar khusus.
Semua jenis wayang di atas merupakan wujud ekspresi kebudayaan yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai kehidupan antara lain sebagai media pendidikan, media informasi, dan media hiburan. Wayang bermanfaat sebagai media pendidikan karena isinya banyak memberikan ajaran kehidupan kepada manusia. Pada era modern ini, wayang juga banyak digunakan sebagai media informasi. Ini antara lain dapat kita lihat pada pagelaran wayang yang disisipi informasi tentang program pembangunan seperti keluarga berencana (KB), pemilihan umum, dan sebagainya.Yang terakhir, meski semakin jarang, wayang masih tetap menjadi media hiburan. (Sumber: http://istiqomahalmaky.blogspot.co.id)

·         Teks 2
D’Topeng Museum Angkut
D’topeng adalah salah satu tempat wisata yang terletak di Kota Batu, Jawa Timur. Keberadaan D’topeng tidak dapat dipisahkan dengan Museum Angkut karena kedua tempat ini berada di satu tempat yang sama. Tempat wisata ini seringkali disebut pula sebagai museum topeng karena memang berisi topeng dengan berbagai model dan bentuk. Namun, D’topeng tidak hanya berisi topeng, tetapi juga berisi pameran benda-benda berupa barang tradisional dan barang antik. Topeng, barang tradisional, dan barang antik dalam museum ini dapat dikelompokkan menjadi lima jenis berdasarkan bahan pembuatannya, yaitu berbahan kayu, batu, logam, kain, dan keramik.
Benda paling diminati pengunjung untuk diamati dan paling mendominasi tempat ini adalah topeng. Ada beragam jenis topeng di museum ini. Topeng-topeng tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua bagian berdasarkan bahan dasarnya, yaitu yang berbahan dasar kayu dan batu. Topeng berbahan kayu sebagian besar berasal dari daerah Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jakarta, dan Jawa Barat. Sementara itu, topeng yang berbahan batu berasal dari daerah sekitar Sulawesi dan Maluku.
Selain topeng, barang-barang tradisional juga dipamerkan di D’topeng. Barang-barang tradisional yang mengisi etalase-etalase museum ini adalah senjata tradisional, perhiasan wanita zaman dahulu yang berbahan dasar logam, batik-batik motif lama, dan hiasan rumah kuno. Berdasarkan bahan dasarnya, barang-barang tersebut juga dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu berbahan dasar kayu seperti hiasan rumah berupa kepala kerbau asal Toraja, berbahan dasar batu seperti alat penusuk jeruk asal Batak, berbahan dasar logam seperti pisau sunat dan perhiasan logam asal Sumba, dan yang berbahan dasar kain seperti batik berbagai motif asal Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Benda terakhir yang mengisi museum ini adalah barang kuno yang sampai saat ini masih dianggap bernilai seni tinggi atau biasa kita sebut barang antik. Barang-barang antik seperti guci tua, kursi antik, bantal arwah, mata uang zaman kerajaan-kerajaan, dan benda-benda lain dapat dijumpai di dalam museum D’topeng. Barang-barang tersebut dapat pula digolongkan menjadi dua jenis berdasarkan bahan pembuatannya,  yaitu keramik dan logam. Barang antik berbahan dasar keramik di museum ini adalah guci-guci tua peninggalan salah satu dinasti di China dan bantal yang digunakan untuk bangsawan Dinasti Yuan (China) yang sudah meninggal. Sementara itu, barang antik yang berbahan dasar logam adalah jinggaran coin (Kerajaan Gowa), mata uang kerajaan majapatih, koin VOC, dan kursi antik asal jawa Tengah.
Selain untuk dipamerkan, benda-benda di D’topeng ini juga dimanfaatkan sebagai media pelestarian budaya. Selanjutnya, D’topeng berfungsi pula sebagai museum, yaitu sebagai konservasi benda-benda langka agar terhindar dari perdagangan illegal. (Sumber: http://istiqomahalmaky.blogspot.co.id)
Sumber Internet:
3.      Instrumen Penilaian
·         Penilaian Sikap
Nama Satuan pendidikan        : SMA Negeri…………….
Mata Pelajaran                        : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester                        : X/ Satu
No
Waktu
Nama
Kejadian/
Perilaku
Butir Sikap
Pos/
Neg
Tindak Lanjut
1
2
3
4
5
·         Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Satuan Pendidikan      : SMA Negeri..………….
Mata Pelajaran            : Bahasa Indonesia
Kelas /Semester          : X/Satu
Tugas Teks 1
Petunjuk : Bacalah teks berikut, secara berkelompok jawablah pertanyaan yang terdapat di bawahnya!
1.      Jawablah pertanyaan sebagai berikut!
a.       Informasi apa saja yang disampaikan dalam teks tersebut?
b.      Mengapa wayang ditetapkan sebagai mahakarya dunia?
c.       Ada berapa jenis wayang berdasarkan bahan pembuatannya?
d.      Apa manfaat wayang bagi pengembangan warisan budaya?
2.      Mengapa teks tersebut digolongkan teks laporan hasil observasi?
3.      Analisislah kebahasaan teks laporan hasil observasi di atas dengan menggunakan  bagan berikut!
No
Hal
Pengertian
Contoh
1
Nomina
Kata :
Frasa:
2
Verba
Kata:
Frasa:
3
Kalimat definisi dan kalimat deskripsi
4
Kalimat simpleks
5
Kalimat kompleks
4.      Presentasikan di depan kelas!
Tugas Teks 2
Petunjuk : Bacalah teks berikut, secara berkelompok jawablah pertanyaan yang terdapat di bawahnya!
1.      Apakah D’Topeng Museum Angkut itu? Apa manfaatnya?
2.      Sebutkan topeng apa saja yang disimpan di D’Topeng!
3.      Jelaskan bagaimana gambaran barang tradisional koleksi D’Topeng!
4.      Tentukan gagasan pokok pada teks tersebut, kemudian rangkailah gagasan-gagasan pokok tersebut menjadi sebuah ringkasan teks laporan hasil observasi!
Paragraf
Gagasan Pokok
Ringkasan
1
……………………..
………………………
………………………
………………………
2
……………………..
3
…………………….
4

…………………….
………………………
………………………..
5
…………………….
5.      Presentasikan hasil pekerjaanmu!
Rubrik Penilaian Penugasan kelompok:
Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Nama kelompok        : ………………………………………
Kelas                           : ………………………………………
Tanggal Penugasan   :.............................................................
Pedoman penyekoran:
No soal 
Deskripsi
Skor
Skor maksimal
1a
Menjawab dengan benar disertai alasan yang  tepat
10
10
Menjawab hampir benar dengan alasan yang kurang tepat
5
1b
Menjawab dengan benar disertai alasan yang tepat
10
10
Menjawab hampir benar dengan alasan yang kurang tepat
5
1c
Menjawab dengan benar disertai 3 contoh.
10
10
Menjawab dengan benar disertai 2 contoh
5
Menjawab dengan benar disertai 1 contoh
3
1d
Menjawab dengan benar disertai alasan yang  tepat
10
10
Menjawab hampir benar dengan alasan yang kurang tepat .
5
2
Menjawab dengan benar disertai alasan yang tepat
10
10
Menjawab kurang benar disertai alasan yang kurang tepat
5
3.1
Menjawab dengan benar disertai  pengertian dan contoh yang tepat
10
10
Menjawab dengan benar disertai pengertian dan contoh yang  kurang tepat
5
Menjawab dengan  kurang benar disertai pengertian dan contoh yang tidak  tepat
3
3.2
Menjawab dengan benar disertai  pengertian dan contoh yang tepat
10
10
Menjawab dengan benar disertai pengertian dan contoh yang  kurang tepat
5
Menjawab dengan  kurang benar disertai pengertian dan contoh yang tidak  tepat
3
3.3
Menjawab dengan benar disertai  pengertian dan contoh yang tepat
10
10
Menjawab dengan benar disertai pengertian dan contoh yang  kurang tepat
5
Menjawab dengan  kurang benar disertai pengertian dan contoh yang tidak  tepat
3
3.4
Menjawab dengan benar disertai  pengertian dan contoh yang tepat
10
10
Menjawab dengan benar disertai pengertian dan contoh yang  kurang tepat
5
Menjawab dengan  kurang benar disertai pengertian dan contoh yang tidak  tepat
3
3.5
Menjawab dengan benar disertai  pengertian dan contoh yang tepat
10
10
Menjawab dengan benar disertai pengertian dan contoh yang  kurang tepat
5
Menjawab dengan  kurang benar disertai pengertian dan contoh yang tidak  tepat
3
Total
100

·         Instrumen Penilaian Kompetensi Keterampilan
Satuan Pendidikan      : SMA Negeri 1 Magelang
Mata Pelajaran            : Bahasa Indonesia
Kelas                           : X/Satu
Rubrik penilaian presentasi ringkasan
No
Nama
Aspek penilaian
Total nilai
Kelancaran
Kelengkapan informasi
Kebenaran isi
1
2
3
4

Aspek penilaian
Kriteria
Rentang skor
Skor maksimal
Kelancaran



Sangat lancar menyamapiakn isi teks
85-100
100


Cukup lancar menyampaikan isi teks
70-84
Kurang lancar menyampaikan isi teks
55-69
Tidak lancar menyampaikan isi teks
54-40
Kelangkapan informasi
Isi teks yang disampaikan sangat lengkap
85-100
100
Isi teks yang disampaikan sedikit kurang lengkap
70-84
Hanya separuh isi teks yang disampaikan
55-69
Isi teks yang disampaikan hanya sedikit
54-40
Kebenaran isi
Isi teks yang disampaikan benar semua
85-100
100
Isi teks yang disampaikan sebagaian besar benar
70-84
Isi teks yang disampaikan separuh yang benar
55-69
Isi teks yang disampaikan sebagian besar salah
54-40
Total


No comments:

Post a Comment