Proses
Morfologis, Morfonemik, dan Pembentukan Kata “Penggusuran”
Satuan bahasa penggusuran
dapat dianalisis melalui berbagai aspek, diantaranya melalui bentuk dan
struktur, pembentukan kata, analisis morfologi, dan mofofonemik.
1. Bentuk,
Struktur, dan Makna
Dilihat dari unsurnya,
satuan bahasa penggusuran merupakan
bentuk kompleks karena terdiri lebih dari satu unsur, yaitu peN--an dan gusur. Satuan bahasa penggusuran
juga merupakan kata turunan atau kata bentukan karena menurunkan atau membentuk
dua unsur, yaitu bentuk peN--an dan
bentuk gusur.
2. Pembentukan
Kata
a. penggusuran : bentuk turunan
b. menggusurkan : bentuk/kata dasar dari penggusuran
c. menggusur : bentuk/kata dasar dari penggusuran
d. gusurkan : bentuk/kata dasar dari menggusurkan
e. gusur : disebut bentuk dasar karena
mendasari gusurkan dan menggusur
disebut bentuk asal
karena asal dari penggusuran
disebut bentuk tunggal karena terdiri dari
satu unsur
3.
Analisis Morfologi
Satuan bahasa penggusuran dapat dijabarkan atau dibentuk dengan tiga macam model
analisis secara morfologis, yaitu model penataan (unsur dan penataannya), model
proses (bentuk dasar dan proses pengafiksan), dan model paradigm (kata-kata
dibandingkan dalam paradigma).
a. Model
Penataan
Bentuk
turunan penggusuran dibentuk dari peng--an dan gusur. Bentuk gusur
merupakan dasar, setelah mengalami afiksasi peng--an
menjadi bentuk turunan penggusuran.
penggusuran à peN--an + gusur
sistem à peN--an + dasar
makna à proses gusur
b. Model
Proses
Bentuk
turunan penggusuran dibentuk dari
proses bentuk dasar menggusur atau menggusurkan, selanjutnya menggusur dan menggusurkan dibentuk dari bentuk dasar gusur dan gusurkan, dan gusurkan dibentuk dari gusur.
penggusuran à peN--an + menggusur
sistem à peN--an + dasar
makna à proses menggusur
c. Model
Paradigma
Pangkal
|
Bentuk
Dasar
|
Bentuk
Turunan Nomina Deverbal
|
|||
(D)
|
‘orang yang (D)’
|
‘proses (D)’
|
‘hal/tempat (D)’
|
‘hasil (D)’
|
|
Gusur
|
menggusur
|
penggusur
|
penggusuran
|
-
|
gusuran
|
4.
Morfofonemik
Morfofonemik adalah gejala fonemis pada
fonem yang bersinggungan atau berdekatan anggota morfem yang bergabung (Cahyo,
2008:29). Gejala fonemik yang terjadi pada satuan bahasa penggusuran, yaitu:
a.
Pengubahan fonem /N/ pada peN- menjadi /n/
penggusuran à peN--an + gusur
b.
Penggeseran fonem /r/ ke bagian konfiks
penggusuran à
/penggusu-ran/
c.
Variasi fonem /U/ pada /gusUr/ berujud fonem /u/ pada /pₔggusuran/.
5.
Kesimpulan
Satuan bahasa penggusuran merupakan bentuk kompleks dan bentuk turunan yang
terdiri dari dua unsur, yaitu peN--an
dan gusur. Satuan penggusuran ini
memiliki sistem peN--an + dasar yang memiliki arti proses (D) penggusuran. Bentuk turunan penggusuran dibentuk dari proses bentuk
dasar menggusur atau menggusurkan, selanjutnya menggusur dan menggusurkan dibentuk dari bentuk dasar gusur dan gusurkan, dan gusurkan dibentuk dari gusur. Sebelum menjadi bentuk kompleks, penggusuran telah mengalami proses afiksasi yaitu dari
bentuk dasar gusur yang diberi
konfiks peN--an yang kemudian
memunculkan gejala fonemis
(morfofonemik) pengubahan, penggeseran, dan variasi fonem.
No comments:
Post a Comment