Friday, 13 April 2018

Makalah Teori Belajar Kontruktivisme


TEORI KONSTRUKTIVE
LEV VYGOTSKY





Disusun oleh   :
1.      Candra Dewi Rahmawati             (1610301102)
2.      Devi Indrawai                               (1610301058) 
3.      Dwi Astuti Asih                            (1610301071)


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKIAN
UNIVERSITAS TIDAR
2017

KATA PENGANTAR
            Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan rahmatnya saya  bisa menyelesaikan sebuah makalah dengan judul “ Makalah Teori Konstruktive Lev Vygotsky ”.
            Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna bagi kita dalam mempelajari ilmu tentang belajar dan pembelajaran. Dalam pembuatan makalah ini telah saya usahakan semaksimal mungkin , dan ucapan terimakasih tidak lupa saya haturkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini.
            Saya menyadari makalah yang saya buat ini masih jauh dari kesempurnaan. Masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan.
            Akhir kata saya mengucapkan terimakasih dan mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dalam penulisan makalah ini.


  Magelang, 7  Maret 2017


 Penyusun










Daftar Isi
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
1.1  Latar Belakang
1.2  Tujuan
1.3  Rumusan Masalah
Bab II Pembahasan
2.1  Isi
2.1.1 Teori Belajar Kognitif
2.1.2 Teori Kontruktive Lev Vygotsky (1986-1934)
2.2  Aplikasi dalam Pembelajaran
Bab III Penutup
3.1  Kesimpulan
Daftar Pustaka















BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Komponen yang sangat menentukan kemajuan di dalam dunia pendidikan diantaranya adalah belajar. Belajar merupakan proses seseorang dalam memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang diwujudkan dalam kemampuan yang relative bersifat tetap atau permanen, didapat dari lingkungan untuk memenuhi kehidupannya.

Pada dasarnya, penjelasan mengenai bagaimana terjadinya belajar atau bagaimana informasi diproses di dalam pikiran siswa itu disebut teori belajar. Berdasarkan suatu teori belajar, diharapkan suatu pembelajaran dapat lebih meningkatkan perolehan siswa sebagai hasil belajar (Trianto, 2007). Suatu teori belajar yang lebih mementingkan proses belajar itu sendiri adalah teori belajar kognitif. Belajar tidak hanya melibatkan hubungan antara stimulus dan respon, lebih dari itu belajar melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks.

Menurut Lev Vygotsky, fungsi kognitif berasal dari interaksi sosial masing-masing individu dalam konsep budaya. Vygotsky juga yakin suatu pembelajaran tidak hanya terjadi saat disekolah atau dari guru saja, tetapi suatu pembelajaran dapat terjadi saat siswa bekerja menangani tugas-tugas yang belum pernah dipelajari disekolah namun tugas-tugas itu bisa dikerjakan. Inti dari teori Vygotsky yaitu penekanan pada interaksi pembelajaran antara aspek internal dan aspek eksternal pada lingkungan social.

1.2              Tujuan

1)      Mahasiswa mampu menjelaskan teori belajar kognitif.
2)      Mahasiswa mampu memahami teori belajar kontruktive Lev Vygotsky.
3)      Mahasiswa mampu mengetahui aplikasi teori belajar kontruktive Lev Vygotsky dalam proses belajar mengajar.



1.3              Rumusan Masalah

1)      Apa yang dimaksud dengan teori belajar kognitif?
2)      Bagaimana teori kontruktive Lev Vygotsky?
3)      Bagaimana mengaplikasikan teori kontruktive Lev Vygotsky?
























BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Isi
2.1.1      Teori Belajar Kognitif

Teori belajar kognitif menjelaskan belajar dengan memfokuskan pada perubahan proses mental dan struktur yang terjadi sebagai hasil dari upaya untuk memahami dunia. Semua bentuk perilaku termasuk belajar selalu didasarkan pada kognisi, yaitu tindakan mengenal atau memikirkan situasi dimana tingaah laku itu terjadi. Menurut teori ini, proses belajar akan berjalan dengan baik bila materi pelajaran yang baru beradaptasi (bersinambung)  secara tepat dan serasi dengan struktur kognitif yang telah dimiliki siswa.

Teori belajar kognitif didasarkan pada empat prinsip dasar, yaitu :
a.       Pembelajar aktif dalam upaya untuk memahami pengalaman.
b.      Pemahaman bahwa pelajar mengembangkan tergantung pada apa yang
c.       Belajar membangun pemahaman dari pada catatan.
d.      Belajar adalah perubahan dalam struktur mental seseorang.

2.1.2     Teori Kontruktive Lev Vygotsky (1986-1934)

Vygotsky merupakan seorang filosof Rusia yang termasuk salah satu di antara tokoh konstruktivisme. Konstruktivisme adalah argumen bahwa pengetahuan merupakan konstruksi dari seseorang yang mengenal sesuatu. Idenya mempunyai peranan penting dalm memahami budaya, interaksi sosial dan peranan bahasa dalam perkembangan kognitif.

 Kontruktivisme sosial yang dikembangkan Vygotsky adalah bahwa belajar bagi anak dilakukan dalam interaksi dengan lingkungan sosial maupun fisik. Intinya adalah interaksi antara aspek internal dan eksternal yang penekanannya pada lingkungan sosial dalam belajar. Interaksi sosial dipelajari anak dari orang yang mempunyai kemampuan intelatual di atasnya. Guru berperan sebagai pengarah dan pemandu kegiatan yang mendorong siswa agar mampu bekerja mandiri.

Scaffolding adalah memberikan dukungan dan bantuan kepada seorang anak yang sedang pada awal belajar, kemudian sedikit demi sedikit mengurangi dukungan atau bantuan tesebut setelah anak mampu memecahkan problem dari tugas yang dihadapinya. Ini ditujukan agar anak dapat belajar mandiri (Baharuddin dan Wahyuni, 2010). Pembelajaran berdasarkan scaffolding yaitu memberikan ketrampilan yang penting untuk pemecahan masalah secara mandiri seperti berdiskusi dan praktik langsung dengan siswa. Guru mengajari anak bukan secara teoritis tetapi praktik secara langsung, karena jika memberikan bantuan penuh secara bertahap justru akan mengurangi pemahaman siswa.

Zone of proximal development (ZPD) adalah wilayah dimana anak mampu belajar dengan orang yang berkompeten. Penilaian belajar dilakukan dengan menggunakan checklist, reviu teman atau pertanyaan. Sedangkan penerapan teknologi untuk belajar adalah dengan pemakaian visualisasi, contoh grafis, pengalaman dunia nyata yang terkait dengan kebutuhan siswa. Zona Perkembangan Proksimal ini merupakan celah antara actual development dan potensial development, dimana antara apakah anak dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa dan apakah anak dapat melakukan sesuatu dengan arahan atau kerjasama dengan orang dewasa maupun teman sebaya.

Vygotsky berpendapat bahwa siswa membentuk pengetahuan sebagai hasil dari pikiran dan kegiatan melalui bahasa. “Perkembangan pengetahuan pada siswa tergantung pada faktor biologi (memori, atensi, persepsi, stimulus-respon) dan faktor sosial (fungsi mental yang lebih tinggi) untuk pengembangan konsep, penalaran logis dan pengambilan keputusan” (Trianto, 2007). Bahasa dan pemikiran berkembang sendiri, tetapi selanjutnya anak mendalami bahasa dan belajar menggunakannya sebagai alat untuk membantu memecahkan masalah. 

2.2 Aplikasi dalam Pembelajaran
Dalam upaya mengimplementasikan teori belajar konstruktive, Tytler (1996:20) mengajukan beberapa saran yang berkaitan dengan rancangan pembelajaran, sebagai berikut :
1)      Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan gagasannya dengan bahasa sendiri.
2)      Memberi kesempatan kepada siswa untuk berpikir tentang pengalamannya sehingga menjadi lebih kreatif dan imajinatif.
3)      Memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba gagasan baru.
4)      Memberi pengalaman yang berhubungan dengan gagasan yang telah dimiliki siswa.
5)      Mendorong siswa untuk memikirkan perubahan gagasan mereka.
6)      Menciptakan lapangan belajar yang kondusif.
Tujuan pendidikan menurut teori belajar kognitif adalah :
1)      Menghasilkan individu yang memiliki kemampuan berfikir untuk menyelesaikan setiap persoalan.
2)      Kurikulum dirancang sedemikian rupa sehingga terjadi situasi untuk memungkinkan pengetahuan dan ketrampilan dapat dikonstruksi oleh peserta didik.
3)      Peserta didik diharapkan selalu aktif dan dapat menemukan cara belajar yang sesuai bagi dirinya.
         Usaha yang dapat dilakukan dalam mengaplikasikan teori Vygotsky  dalam pengembangan kognitif adalah sebagai berikut :
1)      Scaffolding (memberikan dukungan dan bantuan kepada seorang anak yang sedang pada awal belajar, kemudian sedikit demi sedikit mengurangi dukungan atau bantuan tesebut setelah anak mampu memecahkan problem dari tugas yang dihadapinya).
2)      Mengedepankan suatu proses belajar dimana siswa lebih berperan aktif. Dengan demikian peran guru bergeser menjadi fasilitator konstruksi siswa.
3)      Menggunakan setting kelas kooperatif, sehingga siswa dapat saling berinteraksi dan saling memunculkan strategi-strategi pemecahan masalah yang efektif dalam masing-masing zone of proximal development mereka.
4)      Menggunakan teman sebaya sebagai guru. Bukan hanya orang dewasa yang mampu membantu anak dalam perkembangan kognitifnya, karena faktanya memang bahasa teman sebaya lebih mudah untuk dipahami dalam interaksinya.










BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Teori belajar kognitif menjelaskan belajar dengan memfokuskan pada perubahan proses mental dan struktur yang terjadi sebagai hasil dari upaya untuk memahami dunia. Teori kontruktive Lev Vygotsky mengandung banyak unsur psikologi pendidikan, khususnya pokok bahasan pendidikan dan budaya. Vygotsky lebih menekankan pada konsep sosiokultural, yaitu konteks sosial dan interaksi dengan orang lain dalam proses belajar anak. Suatu pembelajaran tidak hanya terjadi saat di sekolah saja, tetapi suatu pembelajaran dapat terjadi saat anak menangani tugas-tugas yang ada di lingkungan masyarakat. Inti dari teori Vygotsky ini yaitu penekanan pada interaksi pembelajaran antara aspek internal dan aspek eksternal pada lingkungan sosial.
Dalam teori Vygotsky terdapat teori belajar Zone of proximal development (ZPD), perkembangan bahasa dan pemikiran, serta konsep Scaffolding. Terdapat empat upaya yang dapat dilakukan dalam mengaplikasikan teori ini yaitu Scaffolding, mengedepankan suatu proses belajar dimana siswa lebih berperan aktif. menggunakan setting kelas kooperatif, dan menggunakan teman sebaya sebagai guru.













Daftar Pustaka

Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : UNY Press.
Baharuddin dan Wahyuni, E.N. 2010. Teori Belajar dan pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.
<https://makalahmanajemen.wordpress.com/2014/08/23/makalah-teori-belajar-vygotsky/>. Diakses pada 2 Maret 2017, pukul 16.05 WIB.     
<https://www.scribd.com/doc/81344581/Teori-Vygotsky>. Diakses pada 2 Maret 2017, pukul 16.16 WIB.
<http://herryfebrianto.blogspot.co.id/2012/05/makalah-tentang.html>. Diakses pada 4 Maret, pukul 14.00 WIB.




No comments:

Post a Comment